Sidang PT Abu Tours, Manager Distrik Erlang Mengaku Mundur karena tidak Kuat Mikir

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manager Distrik Wilayah Indonesia Timur PT Amanah Bersama Ummat (Abu Tours), Erlang dihadirkan di Pengadilan Negeri Makassar, Rabu (19/12/2018).

Erlang hadir dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk empat terdakwa kasus dugaan penipuan, penggelapan dan pencucian uang 96 ribu calon jamaah PT Abu Tours.

Di hadapan Majelis Hakim yang dipimpin langsung Denny Lumbang Tobin, saksi menjelaskan terkait kapasitasnya sebagai manager distrik yang menaungi sekitar 10 cabang di wilayah Indonesia bagian timur.

Baca: BREAKING NEWS: Begini Penjelasan PT PLN Soal Trafo Jl Nico Terbakar dan Penyebab Listrik Padam

Baca: Perburuan Pemain di Bursa Transfer Ketat, Bos PSM Akui Sejumlah Bidikan Utama Meleset

Seperti membawahi, Abu Tours cabang Surabaya, Balikpapan, Malang, Samarinda, Makassar dan beberapa wilayah Indonesia timur lainnya.

Untuk 10 cabang sendiri, kata Erlang, ada sekitar 1000 lebih agen dan mitra yang bergabung dalam biro perjalanan haji dan umrah. "Ada 1000 lebih pak," kata Erlang.

Erlang juga menjelaskan terkait syarat untuk bisa bergabung menjadi agen dan mitra PT Abu tours.

"Untuk agen harus bersedia membayar tanda jadi Rp 10 juta. Dengan Rp 10 juta itu agen akan mendapatkan id card dan kompensasi umrah satu kali di akhir masa kontrak lima tahun," tuturnya.

Sementara untuk menjadi mitra diwajibkan membayar sebesar Rp 100 juta dengan kompensasi 3 kali umrah diakhir masa kontrak lima tahun

Saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan terkait masalah mekanismen penetapan harga umrah, kata Erlang, harga dasar dan harga jual dintetukan oleh Hamzah Mamba.

"Harga dasar dan harga jual saya tetima jadi dan yang memutuskan pak Abu Sendiri. Pengeluaran paket sendiri dikeluarkan pak jamal dan disetujui pak Abu," tuturnya.

Tetapi ia mengakui jika harga yang ditawarkan Abu Tours dengan harga pada agen lebih tinggi .

Erlang juga membenarjan adannya kemunduran jadwal pemberangkatan calon jamaah umrah. Total yang mengalami kemunduran itu sekitar 16 ribu pada Januari. Jamaah itu khusus dari Makassar

"Saya tidak tau kalau sudah berangkat pak karena pada tanggal 26 Januari saya sudah resign. Saya berhenti karena tidak kuat mikir,"ujarnya.

Alasannya karena ia menjadi sasaran para agen padahal dirinya tidak punya kewenangan masalah pemberangkatan jamaah. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami: