Pertamina MOR VII Sulawesi Gelar Talkshow Bahas Kekerasan Perempuan
Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulsel mencatat, hingga September 2018, ada 860 kasus kekerasan perempuan dan anak
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Waode Nurmin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sulsel mencatat, hingga September 2018, ada 860 kasus kekerasan perempuan dan anak yang terungkap.
Dari jumlah itu, kasus kekerasan fisik mendominasi dengan 439 kasus, psikis 250 kasus, seksual 202 kasus, dan penelantaran 42 kasus, selebihnya kasus trafficking dan eksploitasi.
Data tersebut mematik PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi untuk ikut serta membahas dan menawarkan solusi dalam sebuah pertemuan bertajuk Gathering Pertamina Bright Gas.
Baca: DPT Pemilu 2019 Berubah-ubah, KPU RI: Ada Laporan Ganda
Baca: Kopumdag Gelar Lomba Desain Kemasan Produk UKM Berhadiah Jutaan Rupiah
Baca: BREAKING NEWS: Polsek Makassar Kantongi Identitas Pelaku Penikaman Murid Kelas 6 SDN Bawakaraeng 2
Baca: Besok Malam, 29 Kepala Desa Dilantik di Taman Kalong Soppeng
Unit Manager Communication & CSR MOR VII Sulawesi, M Roby Hervindo yang ditemui di kantornya Jl Garuda Makassar, Selasa (11/12/2018) menuturkan, rencananya, gathering digelar di Ayam Goreng Fatmawari Jl Boulevard Makassar, Rabu (12/12/2018) dimulai pukul 16.00 Wita.
"Para pembicara, Istri GM Pertamina MOR VII Werry Prayogi yang juga Ketua Persatuan Wanita Patra (PWP) Pertamina MOR VII Indira Hasan Werry Prayogi, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sulsel Liestiaty F Nurdin, dan Founder Sekolah Anak Percaya Diri Nuraeni," katanya. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: