Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Besar Unhas: Garam Jeneponto Mengandung Mikroplastik

Mikroplastik, kata dia, banyak ditemukan di perairan Sulsel, diduga dibawa oleh arus dari arah Sulawesi bagian utara menuju arah selatan.

Penulis: Amiruddin | Editor: Imam Wahyudi
amiruddin/tribunsidrap.com
Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Prof Dr Akbar Tahir M.Sc 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Amiruddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Prof Dr Akbar Tahir M.Sc mengatakan beberapa wilayah perairan di Indonesia saat ini telah dicemari mikroplastik.

Tak terkecuali perairan yang ada di sekitar pulau Sulawesi.

Hal tersebut disampaikan Prof Akbar Tahir, saat ditemui tribuntimur.com, di salah satu warkop di Perumahan Dosen Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Senin (3/12/2018).

"Hasil penelitian kami seperti itu (banyak ditemukan mikroplastik), termasuk di Sulsel ini," kata Akbar Tahir.

Mikroplastik, kata dia, banyak ditemukan di perairan Sulsel, diduga dibawa oleh arus dari arah Sulawesi bagian utara menuju arah selatan.

"Jadi mikroplastik yang ditemukan itu bukan hanya dari sampah plastik masyarakat di Sulawesi, tetapi bisa saja kontribusi dunia, yang dibawa arus laut tersebut," ujarnya.

Lanjut dia, penelitian tentang mikroplastik dilakukan sejak Agustus 2014, dengan mengambil sampel ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere Makassar.

Hasilnya, mikroplastik yang ditemukan lebih banyak dalam bentuk fragmen atau serpihan.

"Dari 17 sampel jenis ikan yang jumlahnya 70 ekor, temuan kami hampir 30 persen mengandung mikroplastik. Bahkan dari 10 sampel ikan teri, 4 ekor ditemukan menelan mikroplastik," ujarnya.

Selain ikan, pria yang juga Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Natural Heritage, Biodiversity and Climate Change LP2M Unhas itu juga menemukan garam di Kabupaten Jeneponto juga telah tercemar mikroplastik.

Penelitian dilakukan Prof Akbar di Kelurahan Pallengngu, Kecamatan Bangkala, Jeneponto pada bulan Juli 2018.

"Hasil penelitian kami, garamnya positif mengandung mikroplastik. Paling tinggi pencemaran plastik di air yang masuk ke tambak, yakni hampir 70 persen, sedimen 50 persen, dan garam 58,3 persen mengandung mikroplastik," ujarnya.

Selain garam di Jeneponto, Prof Akbar Tahir juga menyebut garam di Madura, Jawa Timur, juga telah tercemar mikroplastik.

Bahkan dari 39 sampel garam di sejumlah negara di dunia, garam di Madura ditemukan paling tinggi kandungan mikroplastiknya.

"Sangat menggemparkan memang, makanya ini harus menjadi perhatian kita bersama, agar laut kita tidak dicemari mikroplastik secara terus menerus," tutupnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved