Tim Kodam XIV Hasanuddin Kejar Begal Tanpa Senjata Api
Kodam XIV Hasanuddin mengaku, tidak menggunakan senjata api (Senpi) saat memburu pelaku begal potong tangan.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kodam XIV Hasanuddin mengaku, tidak menggunakan senjata api (Senpi) saat memburu pelaku begal potong tangan.
Kepala Penerangan (Kapen) Kodam XIV Kolonel Inf. Alamsyah mengatakan, saat ini dua pasukan Kodam diperbantukan ke kepolisian untuk menangkap begal.
"Jadi prajurit kami (Kodam) tidak pakai senjata api, kalaupun ada perintah dari panglima itu boleh," kata Alamsyah saat dikonfirmasi, Rabu (28/11/2018) sore.
Kata Alamsyah, dua tim Kodam yang diterjunkan adalah dari tim Yonif Rider 700 dan tim Garnisum Kodim 1408 Bs. Makassar stelah dilakukan koordinasi.
Dua satuan Bataliyon yang turun ini kata Kolonel Alamsyah, hanya menggunakan double stik dan rotan. Para prajurit TNI juga mengendarai sepeda motor patroli.
"Jadi kita memakai peventif dulu, kalau memang tidak bisa prajurit kami kan ada bela diri, ada juga double stik dan rotan pemukul mundur begal," ujar Alamsyah.
Seperti diketahui, seorang mahasiswa, Imran (19) menjadi korban begal di Jl Datu Ribandang 2, Tallo, Kota Makassar pada tanggal 25 November 2018, lalu.
Saat itu, dua pelaku begal bersenjata tajam (Sajam) jenis parang, memergoki korban, memukul korban dan memarangi korban, hingga tangan kirinya, terputus.
Saat ini, tim bentukan Polrestabes dan Polda Sulsel juga masih bergerak untuk mengidentifikasi dua pelaku begal sadis yang masih beron hingga saat ini. (*)