Jelang Penyusunan RPJMD, Pemkot Mojokerto Study Tour ke Bantaeng
kedatangannya guna mengikuti study tiru terkait kemajuan Bantaeng yang juga adalah daerah berjuluk Butta Toa.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Pemkab Bantaeng kembali menerima kunjungan kerja salah satu daerah di Indonesia. Kali ini datang dari Pemerintah Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Selasa (20/11/2018).
Rombongan berjumlah 15 orang itu dipimpin langsung oleh Sekretaris Kota Mojokerto, Harlistyati yang diterima di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng.
Sekda memboyong sejumlah pejabatnya seperti Admistrasi Ekonomi Pemerintahan, Assisten Administrasi Umum dan beberapa Pimpinan OPD.
Baca: Warga Dusun Hulk Selayar Kumpul Dana untuk Perbaikan Jalan Berlubang
Baca: BPH Al Markaz Makassar Dukung Petisi #BersihkanTrotoarAlMarkaz
Baca: Almamaternya Raih Juara, Wagub Sulsel Ikut Beri Selamat
Dia menjelaskan bahwa kedatangannya guna mengikuti study tiru terkait kemajuan Bantaeng yang juga adalah daerah berjuluk Butta Toa.
"Saat ini kami sedang melakukan review penyusunan RPJMD untuk lima tahun kedepan sehingga kami disini ingin belajar banyak dari Bantaeng," ujarnya.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa Kota Mojokerto dan Bantaeng memiliki beberapa kemiripan, salah satunya adalah luas wilayah yang sama-sama daerah terkecil pada provinsi masing-masing.
Termasuk sama dalam hal kepemimpinan juga termasuk baru pasca gelaran pesta demokrasi Pilkada serentak 2018.
Mojokerto kini dinahkodai oleh Walikota Ika Puspita Sari dan Ahmad Rizal Zakariyah sebagai Wakil Walikota Periode 2018-2023.
Wakil Bupati Bantaeng, Sahabuddin menyatakan bahwa dirinya bersama H Ilham Azikin selaku Bupati Bantaeng juga belum lama dilantik.
Dia menyebutkan bahwa menggantikan posisi HM Nurdin Abdullah dan H Muhammad Yasin pada periode sebelumnya.
"Bantaeng kurang lebih sama dengan Mojokerto baik jumlah penduduknya, luas wilayahnya maupun jumlah kursi di DPRD," ujarnya.
Mantan Ketua DPRD Bantaeng itu juga memberi gambaran bahwa Bantaeng punya tiga klaster. Ada pantai, dataran rendah dan pegunungan.
Hal itulah yang menjadi pembeda dengan daerah lain, sekaligus tantangan untuk terus melahirkan inovasi dengan potensi yang dimiliki tersebut.
"Mereka dengan kedatangannya ini ada hal baik yang bisa ditiru, tapi yang paling pokok kita bisa sharing informasi untuk masing-masing mengambil manfaat yang baik," tuturnya.