Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Modal Belajar di YouTube, Guru SMK 4 Takalar Ini Produksi Kripik Cumi Beromzet Puluhan Juta

Tak hanya itu permintaan dari beberapa daerah termasuk Manokwari dan Yogyakarta juga terus berdatangan.

Penulis: Alfian | Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/alfian
Ismayanti (34) Guru Seni di SMK Negeri 4 Takalar ini sekarang memiliki kesibukan sebagai owner BolDol Kripik, makanan ringan dari olahan cumi. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ismayanti (34), tak menyangka dirinya kini telah memiliki usaha sendiri yang dulunya hanya sebatas mimpi saat di bangku kuliah dulu.

Guru Seni di SMK Negeri 4 Takalar ini sekarang memiliki kesibukan sebagai owner BolDol Kripik, makanan ringan dari olahan cumi.

Isma sapaannya mengaku telah menggeluti sebagai produsen Kripik Cumi sejak 2016 lalu dan kini telah beromzet hingga Rp 20 juta per bulannya.

Baca: Kreatif, Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Gelar Expo Kewirausahaan

Baca: Menteri Pertanian Amran Dorong Mahasiswa UNP Menjadi Wirausahawan Muda

Awalnya alumnus Fakultas Seni Universitas Negeri Makassar (UNM) ini bingung mengelola cumi yang tiap hari ia dapatkan dari orangtua siswanya.

"Kan saya mengajar di Galesong, jadi banyak orangtua siswa yang nelayan kasi saya cumi. Saking banyaknya makanya saya olah supaya tahan lama," tuturnya saat ditemui, Senin (18/11/2018) di kediamannya di Jl Rajawali I Lrg 13B No 83.

Ismi mengaku mempelajari cara membuat olahan cumi menjadi kripik dari video-video yang beredar di Youtube.

"Belajarnya di Youtube saya pernah nonton itu Laptop Si Unyil yang ada olahan kripik dari kepiting jadi saya pikir mungkin bisa diganti cumi, ternyata betulan bisa," lanjutnya.

Niat awal membuat kripik dari cumi ini hanya untuk konsumsi keluarga dan tetangga-tetangganya, ia pun mencoba membaginya ke siswa-siswanya di sekolah.

Dijual di Sekolah

Karena saking doyannya, siswa-siswa Ismi meminta agar kripik cumi yang ia buat dijual di sekolahan.

"Saya awalnya cuma jual-jual di sekolah dibeli sama siswa, eh lama-lama ini orangtua siswa sama ada alumni-alumni minta jadi reseller," ungkapnya.

Baca: FABT Gandeng PKK Gelar Seminar Olahan Pangan untuk Wirausahawan Bantaeng

Baca: Dari Jepang, PPI Ehime-BPP HIPMI Dorong Jiwa Kewirausahawan Pemuda Indonesia

Penjualannya pun meningkat bahkan telah dipasarkan di sejumlah toko ole-oleh khas Makassar yang terletak di Jl Somba Opu.

Tak hanya itu permintaan dari beberapa daerah termasuk Manokwari dan Yogyakarta juga terus berdatangan.

"Saya pun membuat kemasan yang lebih menarik dan saya kasi nama Boldol yang merupakan singkatan nama panggilan saya dan sahabat saya waktu Kuliah yang sama-sama punya niatan buat usaha," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved