Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Diduga Libatkan Guru, Pilkades Pattriro Deceng Maros Diprotes Warga

Proses pemilihan Kepala Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Maros, menuai protes dari warga.

Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Ansar/Tribunmaros.com
Kepala Bidang Pemberdayaan Desa (Pemdes) Dinas PMD, Muh Aris menemui pendemo di depan kantor Bupati Maros. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Proses pemilihan Kepala Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Maros, menuai protes dari warga, Senin (5/11/2018). Protes warga menyusul setelah rekapitulasi perolehan suara.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, Cakades nomor 1 Muh Kasim meraih 367 suara, 2, Maulidin 55 suara, 3 Kaharuddin 218 suara, 4 Kadir 408 suara dan Busmantri 155 suara.

Warga protes lantaran, Ketua Komite SMAN 2 Camba, Kadir sebagai pemilik suara terbanyak, diduga ikut melibatkan guru untuk berkampanye.

Baca: Tersangka KMP Lestari Maju Bebas Berkeliaran Salah Siapa? Polisi: Tanggungjawab Kejaksaan!

Baca: Sama-sama Dai Terkenal, Lihat & Bandingkan Rumah UAS, Mamah Dedeh dan Aa Gym Siapa Paling Minimalis?

Baca: BREAKING NEWS: Operasi Zebra di Jl Hertasning Libatkan Polisi Militer Kodam XIV, Ini Diperiksa

Seorang warga, Fadly Setiawan mengatakan, oknum guru SMAN 2 Camba, terang-terangan mengintervensi orangtua dan siswa untuk memilih ketua komitenya.

Jika warga tidak mau, maka nilai anaknya jadi taruhan. Oknum guru tersebut diduga, mengancam akan memberikan nilai rendah kepada siswa yang memilih Cakades lain.

"Semua siswa dan orangtua yang tinggal Desa Pattiro Deceng, diarahkan memilih Ketua Komitenya jadi Kades. Kalau tidak, maka semua siswa yang tinggal di Pattiro Deceng, dapat nilai merah," katanya.

Fadly mengetahui ancaman tersebut, setelah salah satu siswa yang diancam nilai buruk, curhat mengenai intervensi tersebut.

Setelah mendapat informasi itu, Fadly kemudian menindaklanjutinya. Dia mencari informasi tambahan, ke siswa dan orangtua lainnya. Namun mereka juga membenarkan.

"Ada oknum guru yang terlibat kampaye. Saya tahu, karena ada anak sekolah yang bilang begitu. Orangtua juga bilang begitu. Jadi siswa dan orangtua harus memilih calon tertentu," katanya.

Mulai dari
Sanksi
Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved