Elektabilitas PSI 0,4 Persen, Fadly Noor: PSI Selama Ini Tidak Bermain di Udara

Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Sulawesi Selatan Fadly Noor mengaku tak risau dengan hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Selasa (23/10/2018) kemarin.

Fadly mengaku hasil survei Litbang Kompas malah akan menjadi cambuk bagi kader, pengurus, dan para calon anggota legislatif (caleg) di semua tingkatan untuk lebih memaksimalkan kerja-kerja partai.

"PSI selama ini kan tidak beriklan sejak didirikan. Hasil survei elektabilitas parpol juga dipengaruhi oleh popularitas yang selama ini dibangun parpol lain melalui iklan di media-media," kata Fadly.

"Karena dia selalu beriklan, makanya elektabilitas juga naik. Kita mau beriklan tetapi tidak bisa karena dilarang KPU. Soal APK, kita mau pasang juga dilarang karena kita baru mau dapat (baliho dan spanduk) dari KPU," ujar Fadly.

Karena itu, Fadly Noor mengaku tengah berupaya agar partainya bisa dikenal publik tanpa melabrak aturan main pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.

"Jadi kita akan upayakan cara cara lain. Dalam tiga bulan kedepqn kita berharap ada kenaikan elektabilitas yang signifikan," katanya.

"Target kita di Sulsel tiga kursi DPR RI. Jadi semua caleg akan bekerja maksimal dan terlibat dalam upaya pemenangan PSI. Karena serangan udara dibatasi, maka kita akan lakukan serangan darat," ujarnya.

Berdasar hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 24 September-5 Oktober 2018 lalu, PSI berada di zona tidak aman untuk ambang batas parlemen threshold sebesar 4 persen. Elektabilitas PSI hanya 0,4 persen.

Survei diatas dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

 Follow juga akun instagram official kami: 

..