Meski Tak Berpotensi Tsunami, Warga Sinjai Pilih Mengungsi ke Rumah Kerabat di Dataran Tinggi
Kepala Bidang BNPBD Sinjai Ahmad Karim sudah turun mengimbau warga agar tetap waspada dan tenang sambil menunggu informasi setiap saat dari BMKG.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI TIMUR - Warga Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe, Kecamatan Sinjai Timur dan Kabupaten Sinjai merasakan adanya getaran gempa, Senin (1/10/2018).
Peristiwa ini sekitar pukul 19.39 Wita tadi. Terkait getaran tersebut warga di dua kecamatan itu mulai cemas dan panik.
Atas peristiwa itu warga pesisir Sinjai ini mulai mengungsi di desa yang berada di dataran tinggi Sinjai.
Baca: Laut Sinjai Diguncang Gempa, BMKG: Tetap Tenang, Tak Berpotensi Tsunami
Seperti yang ditemui di Desa Era Baru Kecamatan Tellulimpoe, sejumlah warga asal Desa Pattongko mengungsi di rumah kerabat mereka di desa itu.
"Kami ke sini karena takut tsunami setelah gempa tadi," kata salah seorang warga Pattongko yang mengungsi di Desa Era Baru, Junaedah.
Kepala Bidang BNPBD Sinjai Ahmad Karim sudah turun mengimbau warga agar tetap waspada dan tenang sambil menunggu informasi setiap saat dari BMKG.
Sebelumnya, gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Senin (01/10/2018) sekitar pukul 19:39:04 Wita.
Gempa dengan kekuatan 3,1 SR berpusat pada titik koordinat 5.17 LS dan 120,45 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 37 km arah TimurLaut Sinjai di kedalaman 38 km.
Berdasarkan pengamatan BMKG di kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas Sesar Walanae.
Guncangan gempabumi dirasakan di wilayah pesisir Kecamatan Tellulimpoe Sinjai Timur sebesar I SIG-BMKG (II MMI) .
"Benar telah terjadi gempa di wilayah Sinjai," kata Prakirawan BMKG wilayah IV Makassar,Siswanto.
Siswanto juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan terus mengikuti informasi BMKG. Khususnya masyarakat di pesisir pantai dihimbau agar tidak terpancing isu, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
(*)