Perjalanan Hidup Ustaz Evie Effendi yang Pernah Dipenjara, Hijrah Berkat Doa Ibu, Lalu Keseleo Lidah
Dia menyelipkan pertanyaan itu kepada jamaah, sebagai pengingat agar hidup harus menjadi lebih baik. Tidak terus-terusan berada dalam
TRIBUN-TIMUR.COM - "Rek kitu wae hirup teh?" (Apakah hidup mau begitu terus?)
Itu adalah kalimat dalam bahasa Sunda yang kerap dilontarkan Ustaz Evie Effendi ketika berceramah.
Dia menyelipkan pertanyaan itu kepada jamaah, sebagai pengingat agar hidup harus menjadi lebih baik.
Tidak terus-terusan berada dalam "kubangan hitam."
Melalui ceramah-ceramahnya yang renyah, menggunakan bahasa harian, dan kocak, jamaah mudah menarik benang merahnya untuk berhijrah, menempuh jalan hidup yang diridhai Allah SWT.
Dia telah menghijrahkan banyak orang dari jalan hidup yang sebelumnya jauh dari perintah Allah SWT.
Pemuda yang sebelumnya jarang mendatangi masjid untuk salat, atau mengkaji ilmu agama, kini banyak yang mendatangi masjid untuk salat.
Tiap kali menggelar ceramah, ada ratusan hingga ribuan orang yang menyimaknya.
Siapakah Ustaz Evie Effendi?
Ditemui Tribun Jabar, saat mengisi tausiyah pada kegiatan Tabligh Akbar yang digelar pihak TK Riyadlol Hasanah, di Jalan terusan nomor 75, Kota Cimahi, Kamis (8/3/2018), Ustaz Evie Effendi, menjadi pendakwah dengan satu tekad 'berhijrah.'
Ustaz yang dikenal dengan sebutan ustaz 'Gapleh' alias gaul tapi saleh, mengakui tak memiliki latar belakang pesantren atau pendidikan agama.
Bahkan pendidikan formalnya hanya SMP.
"Saya tidak memiliki latar pendidikan, mesantren belum pernah, kuliah enggak pernah, sekolah juga hanya SMP tapi bisa jadi viral," ujar ustaz Evie Effendi saat ceramah dengan gayanya yang nyentrik.
Hal itu, karena pria yang pernah dibui di rutan Kebon Waru ini memiliki tekad yang kuat untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik setelah keluar dari penjara.
Setelah itu, ustaz kelahiran Bandung 19 Januari 1976 ini mengaku rajin mendatangi kajian dan pengajian di masjid untuk belajar memahami ilmu pengetahuan dan syariat ajaran Islam.