Dekat Pusat Kota Tapi Tiang Listrik Tak Pernah Terpasang di Tana Tekko Bantimurung
Untuk mencegah adanya korban jiwa akibat tersengat listrik, warga sudah sering mengganti batang bambu.
Penulis: Ansar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Warga Kampung Tana Tekko, Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengeluhkan pelayanan PLN Rayon Maros yang dinilai kurang maksimal.
Pasalnya, listrik di kampung yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat pemerintahan Maros tersebut belum difasilitasi tiang listrik.
Kabel yang membentang ke rumah warga, hanya terpasang di pohon dan bambu. Bahkan beberapa bagian sudah sampai ke area perkebunan dan persawahan.
Warga setempat, Dg Rammang, Minggu (22/7/2018) mengatakan 103 kepala keluarga (KK) resah dengan kondisi kelistrikan di kampungnya. Jika musim tanam, warga was-was turun ke sawah karena adanya kabel listrik.
Baca: PLN Padamkan Listrik di Mandai hingga Sore Ini
Baca: Tagihan Listrik Turun 80 Persen, Menteri Jonan Ungkap Jika Alat Inilah Dipakainya
Mereka khawatir akan tersengat listrik. Warga juga tidak berani menyentuh langsung kabel saat berada di air. Warga harus mengangkat kabel dengan menggunakan bambu untuk menghindari setrum.
Untuk mencegah adanya korban jiwa akibat tersengat listrik, warga sudah sering mengganti batang bambu yang digunakan sebagai tiang.
"Sudah puluhan tahun ada listrik di sini. Tapi selama itu, kami belum pernah melihat ada tiang listrik yang dipasang. Hanya warga di sini yang berinisiatif mengambil bambu dan menjadikannya tiang," katanya.
Setiap hari, warga dibayang-bayangi dengan rasa cemas. Apalagi desa tersebut sering diterjang angin kencang. Bahkan banjir setinggi satu meter juga kerap terjadi saat musim hujan.(*)