Kasihan Bayi Penderita Hidrosefalus Asal Jeneponto Ini, Ditolak RS Wahidin dengan Alasan Kamar Penuh

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto merujuk bayi penderita hidrosefalus, Reskyana Surya Kumala Dewi ke RS Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Kamis (19/7/18).

Dirujuk agar Reksyana mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun dalam prosesnya, Reksyana mengalami kendala.

Ruang rawat inap di RS Wahidin Sudiro Husodo ternyata belum siap menampung bayi malang asal Kampung Tanetea, Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto itu.

"Waktu hari Kamis dirujuk, tapi waktu saya ke rumah sakit Wahidin katanya penuhki kamarnya, jadi disuruh menunggu. Tapi karena hari Sabtu tidak ada pelayanan jadi saya disuruh datang hari Senin," ujar ayah Reksyana, M Khumaini RH (36) dikonfirmasi awak TribunJeneponto.com, Sabtu (21/07/2018).

Ia pun terpaksa mengungsikan anaknya ke rumah kerabatnya, tidak jauh dari RS Wahidin Sudiro Husodo Makassar, sembari menunggu kamar rawat inap kosong.

"Sementara ini saya menginap dulu di rumah keluarga, kebetulan tidak jauh dari rumah sakit," ujarnya.

M Khumaini yang sehari-harinya bekerja sebagai pegawai koperasi SMA Negeri II Jeneponto pun berharap agar Senin lusa ruang perawatan inap rumah sakit rujukan di Provinsi Sulsel itu tidak lagi penuh atau full.

"Sudah dijanji hari Senin sudah bisa di rawat inap dan jadwalnya hari Rabu tanggal 25 katanya sudah bisa dioperasi," ujarnya.

Reskyana Surya Kumala Dewi merupakan anak ke empat pasangan M Khumaini RH dan Suryani (33).

Ia diketahui mengalami kelainan pada bagian kepala sejak dalam kandungan ibunya.

Kedua orang tuanya dapat membawa anaknya berobat setelah ramai diberitakan di media sosial soal kondisi Reskyana.

Kehidupan kedua orangtuanya jauh dari kata layak. M Khumaini dan Suryani sehari-harinya bekerja sebagai pegawai Koperasi SMA Negeri 2 Jeneponto dengan upah Rp 600 ribu per bulan.