Defisit Anggaran, Pembangunan Tahap II Sungai Bialo Bulukumba Batal Tahun Ini
Pembangunan tahap II jembatan Sungai Bialo, di Kampong Nipa, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba dipastikan batal tahun ini.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pembangunan tahap II jembatan Sungai Bialo, di Kampong Nipa, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba, Sulsel, dipastikan batal tahun ini.
Pasalnya, rencana pembangunan oprit dan pengaman jembatan sebesar Rp 5 miliar gagal masuk dalam anggaran.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Reservasi Jalan dan Pembangunan Jembatan, Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bulukumba, A Hidayat .
Baca: BREAKING NEWS: Seorang Nelayan Diduga Tenggelam di Laut Belakang Pasar Lakessi Parepare
Baca: Telan Biaya Rp 4 Miliar, Jembatan Kaca Burake Tana Toraja Belum Dipakai Sudah Retak
Menurutnya, alasan penundaan tersebut akibat retaknya pondasi jembatan karena kekurangan volume pengerjaan dan terkena hantaman ombak.
"Dari hasil pantauan tim, penahan ombak perlu dibangun, jika tidak, hasil pembangunan tahap satu akan terbuang sia-sia dan tidak dapat dimanfaatkan," ujarnya beberapa waktu lalu.
Baca: Kisah Juliadi, Korban Selamat KM Lestari Maju Asal Takalar, Rekan-rekan Saya Melompat
Wakil Bupati (Wabup) Bulukumba Tomy Satria Yulianto yang ditemui di depan ruang kerjanya, Senin (9/6/2018) juga memberi tanggapan mengenai pembangunan jembatan tersebut.
Menurut Tomy, pembangunan jembatan tersebut tetap akan dilaksanakan, namun bukan tahun ini.
"Jadi sebenarnya tidak batal. Cuman ditunda. InsyaAllah tahun depan, pembangunannya dilanjutkan lagi, jika ketersediaan dana sudah cukup," jelasnya.
Wabup berkacamata itu menjelaskan, penyebab penundaan pengerjaan jembatan disebabkan karena adanya defisit anggaran pada Pemkab Bulukumba.
Sehingga, kata Tomy, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan rasionalisasi.
Untuk menutup beberapa defisit, dilakukanlah penundaan pembangunan yang belum berjalan, seperti salahsatunya pembangunan tahap II jembatan Sungai Bialo.
"Jadi lebih kepada rasionalisasi anggaran. Bukan dihentikan atau dibiarkan mangkrak. Tahun 2019 kita lanjutkan lagi," pungkas Tomy. (*)