Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasihan, Nenek Buta Asal Pallameang Pinrang Ini Hidup Sebatang Kara, Butuh Uluran Tangan

Nenek Sunda mengatakan, jikalau ada donatur yang datang memberikan bantuan berupa sembako, biasanya ia jual kembali untuk keperluan beli obat.

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Anita Kusuma Wardana
zoom-inlihat foto Kasihan, Nenek Buta Asal Pallameang Pinrang Ini Hidup Sebatang Kara, Butuh Uluran Tangan
HANDOVER
Nenek Sunda

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah

TRIBUNPINRANG.COM, MATTIRO SOMPE - Nasib malang dialami Nenek Sunda, warga Kelurahan Pallameang, Kecamatan Marttiro Sompe, Kabupaten Pinrang.

Pasalnya, wanita lanjut usia (lansia) ini sudah bertahun-tahun hidup sebatang kara di rumah berukuran 3x3 meter persegi.

Rumah Nenek Sunda berukuran 3x3 meter persegi yang sudah bertahun- ditinggalinya sebatang kara.
Rumah Nenek Sunda berukuran 3x3 meter persegi yang sudah bertahun- ditinggalinya sebatang kara. (HANDOVER)

Informasi yang dihimpun, Minggu (3/6/2018), mata nenek ini juga dalam keadaan buta. Ia juga kerap mengalami sakit perut setiap malam.

Nenek Sunda mengatakan, jikalau ada donatur yang datang memberikan bantuan berupa sembako, biasanya ia jual kembali untuk keperluan beli obat.

"Hampir setiap malam perut saya sakit dan butuh obat," kata Nenek Sunda dalam bahasa bugis yang kira-kira maknanya seperti yang termaktub.

Meski hidup dalam kekurangan, Nenek Sunda tetap bersyukur dan tampak tegar berjuang menjalani kerasnya kehidupan.

"Beginilah hidup nak, harus disyukuri," ucapnya.

Selain itu, Nenek Sunda juga kerap tak mau merepotkan dan enggan hanya berpangku tangan menanti belas kasihan orang lain.

"Saya tak suka merepotkan. Tapi kalau ada bantuan, syukur alhamdulillah. Tetangga di sini juga sering membantu," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved