Pemkot Hentikan Proyek Petepete Smart, Ini Kata Wakil Ketua DPRD Makassar
Meski belum beroperasi, tapi kondisi Halte Kapsul ini sangat memprihatinkan lantaran dibiarkan terbengkalai.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejak diluncurkan tahun 2016, keberadaan Petepete Smart sudah tidak diketahui publik.
Bahkan Pemkot Makassar sudah menghentikan proyek itu.
Kabarnya, armada rintisan Danny Pomanto dilengkapi Wi-fi, televisi dan penyejuk udara, dengan kapasitas muat 17 penumpang. 12 penumpang duduk, empat berdiri, dan satu untuk kursi roda.
Kehadiran Petepete Smart ditandai dengan pembangunan dua unit Halte.
Titiknya di Jl Letjen Hertasning dan Jl Cendrawasih. Dua Halte ini sudah menghabiskan anggaran Rp 600 juta.
Baca: Petepete Smart Dinilai Gagal? Ini Kata Pengamat Transportasi
Meski belum beroperasi, tapi kondisi Halte Kapsul ini sangat memprihatinkan lantaran dibiarkan terbengkalai.
Bahkan tidak jarang sampah berserakang disekitar halte kapsul.
Terkait lelang proyek pengadaan Petepete Smart, tak satupun dari 13 kontraktor yang ikut proses lelang memasukkan dokumen penawarannya.
Proyek ini sudah empat kali dilelang. Mulai tahun 2016 hingga terakhir 2017.
Pemkot Makassar menggelontorkan anggaran Rp 3 milir untuk 10 unit armada.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo menilai penghentian proyek Petepete Smart adalah langkah cerdas dari eksekutif.
"Sudah benar itu, pemerintah kota jangan paksakan kehendak. Sebenarnya ada yang keliru dengan proyek ini. Sudah berkali-kali dianggarkan tetap saja tidak jalan," ungkap Rudi sapaannya, Senin (21/5/2018).
Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel itu menambahkan, seharusnya proyek Petepete Smart itu tidak dijalankan karena hanya merugikan.
Baca: VIDEO: Apa Kabar Halte Kapsul dan Petepete Smart Rintisan Danny Pomanto? Lihat Kondisinya Kini
"Inikan cuma modifikasi mobil saja, lebih banyak ongkos modifikasinya dari pada harga mobilnya. Ada perencanaan yang gagal disini, kita sangat bersyukur Pemkot Makassar sudah hentikan," tegas Rudianto.