Pantau Aksi Unjuk Rasa Hari Buruh, Plt Wali Kota Makassar Ikut Berorasi
Pria yang akrab disapa Deng Ical itu tiba di Monumen Mandala sekitar pukul 11.40 Wita, mengenakan pakaian dinas harian lengkap.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI turun langsung memantau unjuk rasa Hari Buruh di depan Monumen Mandala, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Selasa (1/5/2018) siang.
Pria yang akrab disapa Deng Ical itu tiba di Monumen Mandala sekitar pukul 11.40 Wita, mengenakan pakaian dinas harian lengkap.
Dia didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Makassar, Irwan Bangsawan.
Setelah tiba di lokasi, Deng Ical langsung ikut berbaur bersama ratusan buruh dan pekerja yang sejak pagi memadati Monumen Mandala.
Baca: Hari Buruh 2018 - Buruh Makassar Tolak Pepres Nomor 20 Tentang Tenaga Kerja Asing
Tampak, berbagai aliansi serikat buruh dan pekerja hadir untuk melakukan aksi unjuk rasa hari buruh antara lain yaitu Gabungan Serikat Mandiri Indonesia (GSMBI), Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI).
Serikat Pekerja Maritim Indonesia (SPMI) dan beberapa aliansi buruh lainnya di Sulawesi Selatan dan Kota Makassar.
Dalam kesempatan tersebut, Deng Ical ikut memberikan orasi di hadapan ratusan buruh yang dikawal ketat oleh pihak Kepolisian dan TNI.
Dalam orasinya, Deng Ical menyampaikan terima kasih kepada seluruh aliansi serikat buruh dan pekerja yang melakukan aksi unjuk rasa secara santun dan baik, tanpa ada sedikit pun keributan.
Baca: VIDEO: Tak Gelar Demo, Begini Cara Kaum Buruh Rayakan May Day di Pangkep
"Kalau di daerah lain biasanya memperingati hari buruh dengan keributan, tapi di Kota Makassar Alhamdulillah dilakukan dengan baik dan damai," ujar Deng Ical.
Bagi Deng Ical, aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh dalam bentuk orasi di tengah jalan merupakan suatu hal yang wajar untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang belum sepenuhnya terpenuhi.
"Tetapi terkadang ada sebagian orang yang menganggap remeh bahkan tidak memperhitungkan aspirasi yang disuarakan terkait dengan kebutuhan dan hak-hak semua buruh dan pekerja," katanya.(*)