Citizen Reporter
Community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto Gelar Dialog TBC,Ini Tujuannya
TBC masih menjadi problem secara global di mana setiap hari terdapat 20.000 orang terinfeksi TBC,
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Citizen Reporter, Haspian ( Anggota Community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto )
Masih tingginya angka temuan penyakit Tuberkulosis (TBC) di jeneponto, membuat community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto menggelar Dialog Publik "Bersama berantas TBC dan Urgensi Perda Penanggulanga TB Jeneponto, berlansung di Balla Kopi Turatea, Jumat (27/4/2018).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Majelis Kesehatan Aisyiyah Kab. Jeneponto Syahridha, S.Kep, Ns, M.Kep.
Hadir sebagai narasumber dialog publik tersebut yaitu Pejabat Sekda Jeneponto Dr. dr. H. M. Syafruddin Nurdin. M.Kes, Ketua Komisi I DPRD Jeneponto Asdin B Azis Beta, SH. MH dan Koordinator Community TB HIV Care Aisyiyah Jeneponto Sapriadi S, S.Kep,Ns. M.Kes.
DR Syafruddin menjelaskan bahwa TBC masih menjadi problem secara global di mana setiap hari terdapat 20.000 orang terinfeksi TBC, setiap jam 833 orang terinfeksi, dan sebanyak 14 orang terinfeksi TBC setiap menit.
Nah, untuk menyelesaikan masalah TBC di indonesia khususnya di Kab. Jeneponto, di butuhkan komitmen bersama, dengan pelibatan semua pihak, pemerintah, swasta, DPRD, dan masyarakat.
Saya berterima kasih kepada community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto atas perannya selama ini dalam penanggulangan TBC di Jeneponto ujar Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto.
Sapriadi juga memaparkan terobosan yang telah dilaksanakan oleh community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto diantaranya pelaksanaan ketok pintu dan penyuluhan terarah yang mampu menemukan terduga TB secara massif.
Kami telah merekrut 85 masyarakat yang tersebar di beberapa daerah di Jeneponto untuk menjadi kader TB Care Aisyiyah, merekalah yang terjun langsung ke masyarakat dengan mengunjungi rumah ke rumah untuk mencari terduga TB.
Selain itu Sapriadi memaparkan data capaian program sejak tahun 2016 hingga 2018 terdapat 682 pasien TB yang di dampingi oleh kader. Saya yakin masih banyak di luar sana yang belum di temukan.
Untuk massifkan penemuan kasus maka sangat di butuhkan payung hukum yang dituangkan dalam PERDA penanggulangan TB dan ini merupakan hal wajib di buttaturatea ujar Sapriadi Saleh.
Sedangkan Asdin Azis Beta menyampaikan bahwa sudah lama mendiskusika rancangan PERDA bersama community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto, dan tahun ini telah saya ajukan rancangan PERDA sebagai inisiatif DPRD Jeneponto, mudah-mudahan akhir tahun ini sudah di sahkan menjadi PERDA.