Pilgub Sulsel 2018
Ketua PKB Sulsel: NH-Aziz Tahu Caranya Berterima Kasih
Azhar menyerukan agar tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk dipimpin oleh pemimpin prorakyat seperti NH-Aziz.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulsel, Azhar Arsyad, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mendukung dan memenangkan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz).
Menurutnya, dari empat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, NH-Aziz merupakan yang terbaik.
Kualitas pasangan nomor urut satu mengungguli tiga kandidat lain, dimana hanya NH-Aziz yang berlabel tokoh nasional dan miliki jaringan kuat di pusat.
"Di antara empat pasangan calon, NH-Aziz yang terbaik. Kenapa terbaik? Itu karena kualitasnya bukan level lokal, tapi nasional, bahkan Internasional," kata Azhar, saat kampanye dialogis dan tatap muka dengan masyarakat Ponrang di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (12/4/2018).
"Beliau (NH) adalah tokoh nasional dan Internasional, sudah melanglang buana. Teranyar, NH memegang jabatan selaku wakil presiden Koperasi Asia Pasifik," lanjutnya.
Baca: Tokoh Toraja di Luwu: NH-Aziz Kerabat Kami di Pilgub Sulsel
Baca: Sesepuh Masyarakat Bone Ikrarkan Dukungan untuk NH-Aziz
Dikatakan, Pilgub Sulsel 2018 merupakan momentum memilih pemimpin terbaik. Negara telah mengeluarkan anggaran besar untuk kontestasi politik dan harus bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu mensejahterakan rakyat.
Menentukan pemimpin ideal, kata dia, bukan sebatas melihat dari programnya, tapi juga kapabilitas dan sikapnya selama ini.
Menurut Azhar, banyak kandidat saat ini yang hanya dengan pengalaman kepala daerah tingkat dua, tapi membanggakan diri secara berlebihan. Ada pula yang baru punya pengalaman sebagai kepala daerah, tapi memposisikan diri sebagai punggawa atau penguasa.
Padahal, yang dibutuhkan masyarakat adalah sosok pemimpin merakyat dengan jaringan kuat untuk membangun daerah dan tentunya siap melayani.
"Banyak calon sekarang, belum apa-apa sudah menyatakan diri bos di atas segala-galanya. Baru pernah jadi bupati sudah merasa hebat. Ada yang merasa secara intelektual paling bagus dan ada yang berlagak penguasa atau punggawa. Padahal, ini kan bukan pemilihan orang pintar atau penguasa. Yang masyarakat mau pilih yang punya keberpihakan kepada rakyat," jelasnya.
Baca: Dukung NH-Aziz, Muallim: Ewako To Bone!
Baca: Abaikan Isu SYL, Koalisi NH-Aziz Fokus Maksimalkan Mesin Politik