Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kasihan, Kakek di Kanni Pinrang Ini Puluhan Tahun Sebatangkara di Gubuk Reot

Setiap malam, pria lansia ini tidur berteman dinginnya angin. Tepat di area persawahan yang cukup jauh dari pemukiman warga.

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Imam Wahyudi
hery/tribunpinrang.com
Alwi alias Halewi (82), warga Kampung Kanni, Kelurahan Macinnae, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, hidup sebatangkara di rumahnya yang tak layak huni. 

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah

TRIBUNPINRANG.COM, PATAMPANUA - Alwi alias Halewi (82), warga Kampung Kanni, Kelurahan Macinnae, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, hidup sebatangkara di rumahnya yang tak layak huni.

Setiap malam, pria lansia ini tidur berteman dinginnya angin. Tepat di area persawahan yang cukup jauh dari pemukiman warga.

Meringkuk dalam gubuk 2x2 meter persegi, berlantai tanah, serta berdinding kayu lapuk.

Pakaiannya pun tampak lusuh dan kumuh.

Sungguh memprihatinkan.

Sudah puluhan tahun Halewi melawan kerasnya hidup seorang diri.

Ironisnya, kerabat dekatnnya pun entah kemana.

Saat TribunPinrang.com berkunjung ke kediamannya, Kamis (8/2/2018), tampak Halewi tengah duduk termenung.

Dari perawakannya, kelihatan bahwa kondisi kesehatannya mulai memburuk.

Matanya mulai rabun dan kakinya sudah tak mampu lagi berjalan jauh. Mungkin karena usianya yang sudah terbilang renta.

"Sejak dulu saya tidak pernah mengenal orang tua saya. Dulu, hanya ikut dengan seseorang sambil membantu menggarap sawah," tutur Halewi.

Setelah orang itu wafat sekitar tahun 1970-an, saat itu pula dirinya memulai menjalani kerasnya hidup sebatang kara.

"Tapi ahamdulillah nak, warga di sini juga sering datang bawakan makanan," ucap Halewi

Ia berharap, ada uluran tangan dari pemerintah untuk menunjang tempat tinggalnya.

"Tentu berharap diberi bantuan kalau ada,"pungkas Halewi.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved