Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muhammad Yusuf Saleh: Home Sweet Home Agus-Majdah

Judulnya, Home Sweet Home. Seperti ini artikel yang terselip di bukunya berjudul Menuju Sulsel Bagus.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
Handover
Agus Arifin Numang dan Istri, Majdah M Zain 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Salah satu tim pemenangan Agus Arifin Nu'mang di kontes Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel, Muhammad Yusuf Saleh menuliskan sebuah cerita sebagai kado anniversary pernikahan Agus dan Istrinya Andi Majdah M Zain.

Judulnya, Home Sweet Home. Seperti ini artikel yang terselip di bukunya berjudul Menuju Sulsel Bagus.

Ia beranjak sejenak dari kursinya di tengah pembicaraan kami yang cukup penting. Ia menyambut seorang cucunya yang baru bisa berjalan, bayi itu menuju ke arahnya. Ia segera meraih dan menggendongnya, menciumi dan memencet hidung lalu membawanya kembali ke ibunya. Pertemuan kembali kami lanjutkan di ruang tengah itu. Suatu kebiasaan kakek ini segera mencari cucunya begitu Ia tiba di rumah. Jika tak ada kesibukan di luar Ia lebih sering memilih tinggal di rumah dan bermain dengan cucu cucunya.

Suatu malam, di tengah teman teman menyusun slide Visi Misi yang telah dibuatnya, untuk di dipresentasikan keesokan harinya. Saya menerima pesan darinya untuk merapat ke suatu tempat. Keluarga, kerabat dan kawan kawan telah berada di sana, rupanya Ia tengah merayakan ulang tahun salah seorang cucunya.

Seakan tahu pertanyaan saya, Ia segera menimpali , saya tak perlu persiapan extra karena saya sudah menjalankan, ungkap Wakil Gubernur Sulsel dua periode itu. Benar saja, Ia salah satu pemateri yang tampil paling meyakinkan pada acara Simposium keesokan harinya itu.

Ia seorang kepala keluarga yang mengutamakan keluarga . Home sweet home, rumahku surgaku. Lalu bagaimana Ia mengatur jadwal pertemuan keluarga, bersama Isterinya yang juga super sibuk itu?

Ibu Majedah selain sebagai rektor Universitas Islam Makassar, juga membina beberapa organisasi dan Majelis taklim. Rumah jabatan mereka tak pernah sepi oleh acara pengajian. Selain sholat berjamaah bersama, waktu waktu senggang juga mereka manfaatkan berkumpul bersama.

Suatu waktu kami pulang agak larut, mungkin sekitar pukul 12 malam, saya sudah ingin pamit ketika anggota keluarga ini berkumpul. Ibu segera bergabung di ruang keluarga di susul kedua anak lelakinya yang sudah dewasa.

Sekedar menanyakan kabar dan kesibukan masing masing hari ini, mereka tahu ayahnya begitu sibuk sepanjang hari itu. Pernah juga suatu saat, ketika beberapa ruas jalan di kota terjebak macet, Ia mengarahkan mobil ke sebuah kedai di sana Isteri dan anak anaknya berkumpul bersama untuk makan siang, di waktu yang sudah menjelang sore namun tidak mengurangi kualiti time keluarga ini.

Suatu saat saya sempat menguping pembicaraannya, yang meminta seseorang untuk berhemat dan disiplin menggunakan uangnya. Ia mengingatkan jatah uang bulanannya sudah habis.

Ia menyebut salah seorang nama puteranya kepada Saya, Ia berada di Jakarta dan sedang ulang tahun ujar mantan ketua DPRD Sulsel ini, meski akhirnya Ia memberi hadiah ulang tahun itu, tapi dengan disiplin yang sangat ketat agar anak anaknya untuk hidup sederhana dan tidak boros.

Ia juga terlihat kerap mengajarkan anak anaknya teliti dan mengkaji harga harga keperluan mereka. Ia meminta anaknya untuk membandingkan harga pembuatan dan pengadaan bahan kampanye di beberapa tempat, sebelum mengiyakan sebuah permohonan dari tim tim relawan yang menghubunginya.

"Benarlah ungkapan Money Can Buy House , but Can not Buy Home". Uang bisa membeli sebuah rumah, namun tidak bisa membeli suasana keluarga. Banyak orang punya uang, rumah mewah, namun penghuninya tidak betah berada di rumahnya.

Mereka lebih senang berada di luar rumah, maka anak anak akan mudah terjerumus pada pergaulan dan kehidupan yang salah seperti penyalahgunaan Narkoba.

Kebahagian berawal dari Rumah, maka ada yang mengatakan Keputusan Hakim tergantung dari sarapan paginya. Jika ia berangkat ke kantor dengan hati dan perasaan yang tenang, maka keputusan keputusannya akan membawa ketenangan dan kebahagiaan Masyarakat yang dipimpinnya, demikian sebaliknya.

Selamat berakhir pekan, selamat berkumpul bersama keluarga dan jangan lupa bahagia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved