Gempa Banten Hingga “Gempa” Kasus Balaikota di Makassar
Erwin disebut-sebut sebagai salah satu “jantung” Balaikota. Wali kota memberi kepercayaan ke pria ini dalam banyak posisi penting
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua kasus menyita perhatian publik, Selasa (23/1/2018). Gempa Banten yang menggoyang Istana Presiden-Wakil Presiden di Jakarta dan penetapan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Makassar, Erwin Hayya, yang “mengguncang” Balaikota.
"Hari ini sudah ada penetapan tersangka kepada saudara Erwin Hayya, ini kasus baru lagi dalam penyelidikan tim kami. Baru satu orang tersangka," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani saat mengumumkan hasil gelar perkara di Markas Polda Sulsel, Makassar.
Gempa Banten
Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala richter itu berpusat sekitar 81 kilometer sebelah barat daya Lebak dengan kedalaman 10 kilometer. Jakarta panik.
“Saya sementara di Gedung DPR. Suasananya panik, staf DPR dan anggota DPR berlarian turun dari Gedung Nusantara 1 Llewat tangga. Semua staf dan anggota DPR dari hampir semua lantai di Gedung Nusantara 1 yang berlantai 24,” jelas wartawan senior asal Sulsel, Mulawarman.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang baru saja keluar dari ruangan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara menceritakan kepanikan warga di sepanjang Jl Jenderal Sudirman,.
Tribun juga memperoleh kesaksian dari beberapa warga di Banten. Pasien dan pengunjung RSUD Tangerang berteriak histeris. Pihak RSUD harus melakukan evakuasi terhadap sejumlah pasien.
Para pegawai rumah sakit sempat kewalahan saat membawa pasien ke luar gedung.
Sementara itu sebanyak 334 rumah warga rusak akibat gempa bumi kekuatan 6,1 skala richter dengan rincian 300 rumah rusak ringan dan 34 rusak berat.
Kasus Baru
Wali Kota Makassar Danny Pomanto berada di Gedung DPRD Makassar saat Erwin diumumkan sebagai tersangka. Sama ketiga Balaikota digeledeh kali ketiga, Danny juga sementara mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Makassar.
Erwin disebut-sebut sebagai salah satu “jantung” Balaikota. Dalam beberapa posisi penting, Danny mempercayakan pria yang disebut sangat menguasai seluk-beluk keuangan ini.
Banyak yang meyakini, Erwin akan menjadi pintu masuk ke beberapa kasus lain di Balaikota. “Untuk sementara baru satu tersangka dalam kasus baru itu,” ujar Kombes Dicky.(*)
Siapa Erwin Hayya dan apa saja posisi penting yang diamanahkan padanya?
Mengapa Erwin disebut salah satu pejabat kunci di Pemkot Makassar?
Seperti apa gambaran gempa Banten?
BACA SELENGKAPNYA DI TRIBUN TIMUR CETAK EDISI RABU, 24 JANUARI 2018