Pilkada Enrekang 2018
Parpol Disalahkan Karena Kotak Kosong, Ini Kata Ketua PDIP Enrekang
Ia menjelaskan, munculnya Paslon tunggal adalah keputusan partai yang mungkin melihat elektabilitas sehingga tak mengusung
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Kabupaten Enrekang mencetak sejarah sebagai daerah pertama di Sulsel yang hanya menghadirkan satu bakal pasangan calon (Bapaslon) dalam Pilkada 2018.
Kondisi tersebut membuat sejumlah masyarakat menganggap hal tersebut karena gagalnya partai melakukan pendidikan politik dan mencetak kader.
Hal tersebut dibantah oleh Ketua PDIP Enrekang, Saiful Akbar.
Menurutnya, kotak kosong adalah bentuk dinamika politik dalam berdemokrasi.
"Itulah politik bahwa terkadang ada keputusan-keputusan yang tak sesuai dengan keinginan masyarakat," kata Saiful Akbar kepada TribunEnrekang.com, Kamis (18/1/2018).
Ia menjelaskan, munculnya Paslon tunggal adalah keputusan partai yang mungkin melihat elektabilitas sehingga tak mengusung figur lain atau kader partainya.
Apalagi, partai tentu orientasinya ingin menang dan elektabilitas dan kapabilitas tokoh jugalah yang menentukan.
"Jadi jangan salahkan partai, karena sebenarnya Paslon tunggal juga diakui oleh undang-undang dan merupakan bagian dari demokrasi," ujarnya.
Terkait PDIP yang tak mengusung kadernya, itu lantaran saat ini partainya memang belum saatnya usung kader di Enrekang karena hanya miliki satu kursi.
"Kita saat ini belum saatnya, kecuali kalau kita sudah punya minimal tiga kursi maka tentu PDIP akan berani usung kader," tuturnya.
Baca: Pilkada Enrekang Satu Calon, Mahasiswa: Parpol Gagal Ciptakan Demokrasi Berkualitas