Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Zulkarnain Arief: Haram Hukumnya Beras Impor Masuk Sulsel

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Zulkarnain Arief tegas menolak Impor beras yang dilakukan Kementerian Perdagangan.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
FADHLY/TRIBUN TIMUR
Dari kiri Ketua Kadin Sulsel Zulkarnain Arief, Wakil Ketua Kadin Zulkifli Gani Otto, dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Sulsel Razak Djalle memberi keterangan pers di Coffee Lovers Jl Hertasning Raya Makassar, Senin (15/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Zulkarnain Arief tegas menolak Impor beras yang dilakukan Kementerian Perdagangan.

Di Coffee Lovers Jl Hertasning Raya Makassar, Senin (15/1/2018), ia mewanti-wanti Divisi Regional (Kadivre) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulsel untuk tidak menerima impor beras tersebut.

"Haram hukumnya beras impor masuk Sulsel. Seliter pun itu. Saya akan awasi pelabuhan Parepare dan Makassar," kata Zul sapaanya.

Hal tersebut beralasan mengingat, Sulsel produksi 3 juta ton beras, konsumsi masyarakat Sulsel 1,1 juta ton.

"1,9 juta ton sisanya kita distribusikan ke 21 provinsi di Tanah Air," ujarnya didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Sulsel Razak Djalle dan Wakil Ketua Kadin Sulsel Zulkifli Gani Otto.

Razak Djalle menambahkan, hadirnya impor beras akan merusak pasar dan menurunkan semangat petani.

"Kami hargai pemerintah mematok HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk beras premium Rp 9.450 itu memberi apresiasi kepada petani. Namun, hadirnya impor sama saja, dikali nol," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved