Citizen Reporter
FTI UMI dan PII Cabang Makassar Diundang UNESCO Ikuti Workshop Keinsinyuran
Kegiatan bertema 'Engineering Regional Workshop on: South-South Cooperation for Strengthening Engineering Standards and Mobility of Professionals'.
Ir Taufik Nur ST MT IPM ASEAN Eng
Sekretaris Program Profesi Insinyur Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) dan Sekretaris PII Cabang Makassar
Melaporkan dari Jakarta
UNTUK pertama kali di Indonesia, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menggelar workshop tentang penguatan standar keinsinyuran dan mobilitas insinyur profesional di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis hingga Jumat (21-22/12/2017).
Kegiatan tersebut bertema 'Engineering Regional Workshop on: South-South Cooperation for Strengthening Engineering Standards and Mobility of Professionals'.
Bertujuan sebagai wadah sharing penerapan sistem akreditasi pendidikan keinsinyuran sehingga menjadi masukan untuk mencapai standar akreditasi keinsinyuran yang berkelanjutan sesuai SDGs, membangun peta jalan kerjasama antara UNESCO dengan mitra kerjasama dalam pengembangan program pelatihan dan pemberdayaan young engineer dan woman engineer di Kawasan Asia Pasifik.
Kegiatan ini juga diharapkan dihasilkan strategi kolaborasi untuk mengurangi kesenjangan antara insinyur, pengusaha, pemerintah lokal, universitas, lembaga penelitian dan para profesional terkait standar dan kualifikasi insinyur.
Spesialnya pada kegiatan ini, UNESCO Office Jakarta mengundang khusus insinyur asal Makassar mengikuti kegiatan ini, yaitu Ir Zakir Sabara HW ST MT IPM ASEAN Eng selaku Dekan FTI UMI, saya, Setyawati Yani MT PhD IPM ASEAN Eng dari Program Studi Program Profesi Insinyur (PPI) FTI UMI, dan Dr Eng Ir Muhammad Rusman ST MT IPM ASEAN Eng selaku Ketua PII Cabang Makassar.
Program Profesi Insinyur FTI UMI saat ini termasuk salah satu prodi PPI yang aktif dan pada Bulan Desember 2017 memperoleh apresiasi pengakuan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai perguruan tinggi pertama yang meghasilkan Insinyur dan Program Profesi Insinyur dan telah menghasilkan insinyur dengan total wisudawan pada tahun 2017 sebanyak 131 alumni.
Selain dari Delegasi UMI dan PII Cabang Makassar, UNESCO yang bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia Pusat dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menggelar kegiatan ini, juga mengundang pakar Pendidikan Keinsinyuran dan Presiden Asosiasi Profesi Insinyur dari masing-masing negara di Kawasan Asia Pasifik antara lain Malaysia, Cina, Myanmar, Pakistan, Azerbaijan, Nigeria, Timor Leste, Tajikistan, Sri Lanka, Iran, Brunei Darussalam, dan Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh Prof Shahbaz Khan, Director and Representatives of UNESCO Office Jakarta dan didukung oleh Eco Science Foundation (ECOSF), Federation of Engineering Institutions of Asian and the Pasific (FEIAP), The Academy of Engineering and Technology of The Developing World (AETDEW), dan International Science Technology Innovation Center For South-South Cooperation (ISTIC).
Ketua Umum PII, Dr Ir Hermanto Dardak MSc IPU ASEAN Eng dalam pidato sambutannya juga mengharapkan workshop ini dapat mendorong kualitas pendidikan keisinyuran dan standar keinsinyuran di Indonesia termasuk penguatan program profesi insinyur yang saat ini dijalankan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia sebagai amanah dari UU No 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.
Beberapa topik materi Engineering Regional Workshop yaitu:
1. Accreditation systems for sustainable engineering standardization,
2. Development of Young Engineers,
3. Woman in Engineering,
4. One Belt One Road (OBOR) and Engineers,
5. Building South-South Cooperation in Engineering Qualification.(*)
