Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reynaldi Dihajar Oknum Polisi, IRT Asal Sudiang Ini Minta Kapolda Sulsel Tidak Diam

Selain dihajar dan dibuang ke got, Putra dan rekannya, Edwin Putra Polopadang (22) yang juga alami nasib yang sama, motor mereka juga menjadi sasaran.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMIR.COM, MAKASSAR - Helda Susanty (45) warga Kompleks Permata Regency Sudiang Makassar, berharap Kapolda Sulsel tidak diam saja, saat ada anggotanya melakukan penganiayaan.

Helda mengatakan hal tersebut karena anaknya, Reynaldi Dwi Putra (21) mengalami tindakan kekerasan dan penganiayaan, diduga kuat dilakukan oknum polisi.

"Saya berharap kapolda tidak diam saja. Ini kasus harus ditangani serius, karena anak saya dianiaya dan dibuang ke got," ungkap Helda, Senin (13/11/2017).

Diketahui, Reynaldi mengalami tindakan kekerasan diduga dilakukan oleh oknum kepolisian, didepan Gedung Juang 45, Jl Sultan Alauddin, 10 November 2017.

Selain dihajar dan dibuang ke got, Putra dan rekannya, Edwin Putra Polopadang (22) yang juga alami nasib yang sama, motor mereka juga menjadi sasaran.

"Saya berharap sekali lagi agar kapolda sulsel yang terhormat untuk perhatikan kasus ini, anak kami diperlakukan tidak manusiawi," jelasnya saat dikonfirmasi.

Selain harap Kapolda, Irjen Muktiono untuk perhatikan kasus ini, Ibu Rumah Tangga (IRT) Sudiang itu, telah laporkan kasus yang menimpa anaknya ke Polda.

"Saya sudah laporkan kasus itu, padahal anak saya ini kasus salah tangkap dikira begal, ini petugas tidak tanyakan dulu langsung saja memukul," tambah Helda.

Kasus tersebut, kini sudah ditangani Propam Polda Sulsel, berdasar pada nomor, STTLP / 527 / XI / 2017 / SPKT, tertanggal 11 November 2017, lalu.

"Betul, laporannya sudah diterima tapi baru masuk ke SPKT, jadi nanti setelah itu baru diselidiki propam," kata Kabid Humas Polda, Kombes Dicky Sondani.

Putra dan Edwin diduga jadi korban salah tangkap didepan Gedung Juang 45. Kedua pemuda ini sempat lari ke salah satu lorong didekat gadung itu.

Tapi disana, mereka berpapasan dengan beberapa oknum aparat kepolisian, pasalnya dilorong itu mereka dipukul, ditendang dan dipukl pakai tumpul.

"Kami pelajari laporannya, kita akan tindaklanjuti apabila ada unsur tindak pidana disana, dan jika ada pelanggaran pasti kita tindaki," jelas Dicky. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved