PDAM Jeneponto: Listrik Nunggak Mesin Rusak, "Sabarki" 20 Hari Lagi
Akibat kerusakan pompa air itu, Pemkab Jeneponto harus mengucurkan anggaran Rp 1,9 milliar untuk biaya perbaikan.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Butuh waktu setegah bulan untuk kembali menormalkan suplai air PDAM Jeneponto ke rumah-rumah pelanggan.
Hal itu lantaran 80 persen mesin pompa air di 10 instalasi pengolahan air milik PDAM Jeneponto mengalami kerusakan dan dalam proses perbaikan.
"Kira-kira kalau kita, nunggu 20 hari baru selesai perbaikan, jadi 20 hari kedepan sudah bisa lancar," Dewan Pengawas PDAM Jeneponto Burhan Karaeng Langke, saat ditemui di kantor Bupati Jeneponto, Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Senin (13/11/2017).
Akibat kerusakan pompa air itu, Pemkab Jeneponto harus mengucurkan anggaran Rp 1,9 milliar untuk biaya perbaikan.
"Kalau dipergaiki danaya itu Rp 1,9 milliar kalau beli baru itu Rp 3,9 milliar, (jadi solusi yang kita ambil) perbaikan," kata Mantan Direktur PDAM Jeneponto itu.
Apakah anggaran perbaikan mesin pompa itu sudah tersedia?, "Tidak ada, ini baru estimasi," kata Kareng Langke menjawab pertanyaan awak media.
Selain harus menyediakan anggaran perbaikan pompa, pihak PDAM Jeneponto juga dikejar deadline tunggakan listrik yang nominalnya mencapai Rp 595.563.106 juta.
"Belum (dibayar) kalau pak bupati bayar ini hari atau besok, kita juga sudah bisa ambil sebahagian (pompa air yang diperbaiki) bisa jalan sebagian," tutur Karaeng Langke.
Selain terbebani anggaran perbaikan pompa air sebanyak Rp 1,9 milliar dan tunggakan listrik Rp 595.563.106 juta, menurut Burhan, PDAM Jeneponto juga belum membayar gaji karyawannya sebanyak Rp 210 juta.
Kemanakah Pemkab Jeneponto harus menyediakan anggaran sebanyak itu?
Tunggu update selanjutnya !!!