Jeneponto Krisis Air Bersih, Pengunjuk Rasa Orasi di Kantor Bupati Jeneponto
Unjuk rasa terkait air PDAM yang sudah dua pekan tidak mengalir ke rumah pelanggan.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mahyuddin
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Sejumlah aktivis pemuda dan warga yang tergabung Aksi Gerakan Anti Jeneponto Kacci Na Sa'kulu berunju krasa di Kantor Bupati Jeneponto, Jl Lanto Dg Pasewang, Kecamatan Binamu, Senin (13/11/2017).
Unjuk rasa terkait air PDAM yang sudah dua pekan tidak mengalir ke rumah pelanggan.
"Kami butuh air, kami minta Bupati Jeneponto sebagai pimpinan tertinggi di daerah ini segara mengambil solusi agar air mengalir, bukan sibuk mengurusi kampanye jelang pilkada," ujar orator aksi Safaruddin.
Orator mengenakan sarung sambil berteriak "Air, air, air".
Baca: 2 Pekan Air Tidak Mengalir, Dirut PDAM Jeneponto Dicopot
Menurut pengunjuk rasa, pencopotan Direktur PDAM Jeneponto Amri Mahadi Kulle bukanlah solusi tepat untuk menangani krisis air bersih saat ini.
Alasannya, selama kepemimpinan Amri Mahadi Kulle menejemen keuangan dan kinerja PDAM memunculkan adanya indikasi penyelewengan anggaran.

"Pencopotan direktur PDAM yang lama, bukan solusi akhir karena kami menuduga pencopotan itu hanya untuk mengelabui ada konspirasi jahat dugaan korupsi yang saat ini berproses di kejasaan," kata orator lain Alim Bahri.
Pengunjukvrasa diarahkan masuk ke dalam kantor untuk bertemu Bupati Iksan Iskandar.
Baca: Air PDAM Tak Mengalir di Rujab, Bupati Jeneponto Mandi Pakai Air Galon
Namun, setelah berada di ruang rapat pengunjuk rasa meninggalkan ruang pertemuan lantaran terlibat adu mulut dengan Staf Ahli Pemerintahan Hukum dan Politik, Maskur.
Aksi itu mendapat pengawalan sejumlah personel Polres Jeneponto dan sejumlah personel Satpol PP yang berjaga di kantor Bupati Jeneponto.
Pantauan TribunJeneponto.com, hingga saat ini, sejumlah rumah pelanggan PDAM Jeneponto belum teraliri air.(*)