Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rumah Dirobohkan, Pasutri di Pinrang Ini Terpaksa Tidur di Balik Dinding Seng

Rumah keluarga tersebut dirobohkan dengan dalih akan segera diperbaiki secepat mungkin.

Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Hasriyani Latif
hery syahrullah/TribunPinrang.com
Pasutri Basri (50) dan Sia (50) yang tinggal bersama dua orang anaknya, Akbar (18) dan Resky (16) bertahan hidup di sebuah gubuk berukuran 3X6 meter. 

Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah

TRIBUNPINRANG.COM, PALETEANG - Basri (50) dan Sia (50), pasangan suami isteri (pasutri) asal Amassangang Timur, Kelurahan Lalengbata, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), hidup di sebuah gubuk berukuran 3X6 meter.

Pasutri itu juga tinggal bersama dua orang anaknya, Akbar (18) dan Resky (16). Kondisinya sangat memprihatinkan, pakaiannya tampak kusut dan lusuh. Gubuk tempat tinggalnya pun sangat tak layak huni dan kumuh.

Saat TribunPinrang.com berkunjung ke kediaman keluarga tersebut, Minggu (5/11/2017), rumahnya sudah rata dengan tanah.

Baca: Mau Bantu Kurangi Beban Pasutri Basri dan Sia di Pinrang? Ikuti Caranya di Sini

Rumah keluarga tersebut dirobohkan dengan dalih akan segera diperbaiki secepat mungkin. Namun hingga saat ini belum teralisasikan.

"Sejak jumat lalu rumah ini dibongkar, katanya mau diperbaiki Sabtu. Tapi sampai sekarang belum ada datang bahan," tutur Basri.

Karena itu, mereka pun harus tinggal dan berlindung di balik dinding seng bekas rumahnya yang sudah dirobohkan. Hujan dan terik matahari pun tak mampu dibendung dengan kondisi seperti itu.

Baca: PMII Komisariat Ambo Dalle Pinrang Galang Dana Buat Pasutri Basri dan Sia

"Kemarin saya tidak bisa tidur, karena hujan terus menetes dari dinding penghalang rumah," ujar Basri.

Sementara itu, sang istri, Sia menuturkan, sudah sekitar 20 tahun mereka bernaung di gubuk tersebut. "Semoga segera diwujudkan bantuan bedah rumah untuk kami," ujarnya.

Di tengah keadaan yang serba kekurangan, Sia hanya bisa berharap belas kasih orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Namun, bukan dengan cara meminta-minta.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved