Kasihan, Transmigran Asal Solo di Pulau Tanakeke Takalar Sering Kelaparan
Jadang mengaku telah berulang kali menemui dinas koperasi dan transmigrasi untuk meminta kejelasan hak mereka.
Penulis: Reni Kamaruddin | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTAKALAR.COM, PATTALASSANG - Nasib transmigran asal Solo, Jawa Tengah yang ditempatkan di Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulsel, kian memprihatinkan.
Tak mendapat bantuan dari pemerintah, hingga tidak mampu bertani di lokasi transmigrasi membuat lima kepala keluarga yang masih bertahan di Pulau Tanakeke, Kecamatan Mappakasunggu, sering kelaparan.
"Kami kelaparan ditempat tinggal kami, tidak ada bantuan yang kami terima, mau bertani juga tidak bisa karena tanah disana kering bercampur batu. Kemana bantuan dari pemerintah pusat yang selama ini disediakan untuk kami," ujar salah satu warga transmigran, Jadang, Rabu (1/11/2017).
Jadang mengaku telah berulang kali menemui dinas koperasi dan transmigrasi untuk meminta kejelasan hak mereka.
Tetapi tidak pernah ditindak lanjuti oleh pemerintah kabupaten Takalar.
"Kami hanya dijanji, sudah enam kali kami demo dan berusaha temui pemerintah padahal kami tidak butuh janji. Kami ini butuh bantuan. Kalau pemerintah tidak bisa membiayai kami lebih baik kami dipulangkan saja ke Jawa karena kami ini bukan perantau. Kami dibawa oleh pemerintah," tambahnya.
Transmigran tersebut ditempatkan di Pulau Tanakeke pada tahun 2015 yang lalu.
Dari 25 kepala keluarga yang ditempatkan di kawasan transmigran Pulau Tanakeke, tersisa lima kepala keluarga yang bertahan.