Sepanjang 2017, Polda Sulsel Menangani 50 Kasus Korupsi, Tapi?
Salah satu kasus yang siap untuk dilimphakan ke pihak Kejati Sulselbar, adalah kasus Tipikor Bimbingan Teknis (Bimtek) Enrekang.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sepanjang 2017, Ditreskrimsus Polda Sulsel dan jajaran telah menangani 50 kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Dari 50 kasus dugaan Tipikor tersebut, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengaku, ada 37 yang telah dituntaskan Polda dan jajaran.
"Ada memang 50 kasus yang ditangani penyidik tipikor, tapi baru 37 yang telah dilimpahkan ke pihak kejaksaan," kata Kombes Dicky, Senin (30/10/2017).
Rinciannya adalah, Poldaenangani 10 kasus Tipikor, dan Polres jajaran ada 40 kasus. Namun, Polda baru selesaikan 6 kasus dan jajaran 31 kasus Tipikor.
Salah satu kasus yang disebut Dicky telah siap untuk dilimphakan ke pihak Kejati Sulselbar, adalah kasus Tipikor Bimbingan Teknis (Bimtek) Enrekang.
"Kalau kasus bimtek insya allah awal bulan november ini sudah p21, artinya para tersangka segera dikirim ke pihak kejaksaan sulselbar," ungkap Dicky.
Selain itu, kasus Tipikor pembangunan Masjid Raya Palopo, ditangani Subdit Tipikor Ditreakrimsus Polda, itu diketahui telah dikantongi tiga nama tersangka.
Dicky menambahkan, terkait kasus pembangunan Masjid di Palopo ialah kasus hibah, jadi ini disebutkan harus betul-butul didalami tersangka lainnya.
"Jadi diantara kasus tersebut, sisa 13 kasus dari 50 kasus korupsi yang kami telah selesaikan. Sisanya kita segara selesaikan," tambah Kombes Dicky.
Tercatat, dari 37 kasus tersebut dengan kerugian negara yang diakibatkan ialah Rp.15.753.543.220 dan jumlah yang bisa diselamatkan Rp.5.472.972.349. (*)
