Kerap Jadi Pemicu Perkelahian, Polres Luwu Utara Larang Tradisi Dero di Sabbang
Saat ini, Dero seolah telah menjadi tradisi yang wajib digelar pada malam pesta pernihakan di sejumlah wilayah di Luwu Utara
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTRA.COM, SABBANG - Kepolisian Sektor (Polsek) Sabbang berjanji lebih selektif mengeluarkan izin pesta yang dirangkaikan dengan acara Dero atau Madero.
Dero selama ini dianggap salah satu pemicu kerap terjadinya perkelahian antar warga di Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.
"Dero itu kan tradisinya saling pegangan tangan. Disitu biasanya ada emosi dan saat selesai mereka berbenturan," ujar Kapolsek Sabbang, AKP Umar Ismail, kepada TribunLutra.com, Selasa (17/10/2017).
Saat ini, Dero seolah telah menjadi tradisi yang wajib digelar pada malam pesta pernihakan di sejumlah wilayah di Luwu Utara, termasuk di Sabbang.
Bahkan setahun terakhir, di Masamba, Ibu Kota Luwu Utara telah banyak terbentuk perkumpulan Dero atau Geng Dero yang anggotanya didominasi remaja belasan tahun.
Hampir setiap malam mereka keluyuran mencari pesta pernikahan yang menggelar acara Dero dan terkadang berbuat onar hingga dini hari.
Keberadaan Geng Dero yang kini meresahkan masyarakat dibenarkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Luwu Utara, Aspar Syafar.
"Atas laporan masyarakat, kami sudah intens menertibkan keberadaan Geng Dero terutama di wilayah Kota Masamba," ujar Aspar.
Aspar menyebut, dari laporan yang ia terima dari masyarakat, Geng Dero meresahkan karena kerap keluyuran dan berbuat onar hingga dini hari.
"Mereka itu kan biasanya pulang Dero jam-jam dua dini hari, lalu begadang, ribut sampai pagi dan sangat menggangu masyarakat," katanya.
Dero adalah sebuah tarian yang dilakukan lebih dari satu orang atau dilakukan secara bersama-sama yang melambangkan suka cita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
Dero berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Pamonayang masih dipertahankan hingga sekarang.
Di Luwu Utara, Dero biasanya digelar pada malam pesta pernikahan dan dihadiri para Geng Dero, usai Dero mereka biasanya terlibat berkelahian antar geng.
