Google Helat Konferensi Womenwill di Makassar, Ini yang Dibahas
Google telah menyelenggarakan Konferensi Womenwill di lima (5) kota besar di Indonesia untuk membimbing komunitas wirausaha wanita
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Womenwill merupakan program Google untuk memberdayakan pengusaha wanita. Program tersebut dibawa dalam sebuah konferensi untuk kali pertama di Kota Makassar tepatnya di Grand Clarion Jl AP Pettarani, Selasa (26/9/2017).
Google telah menyelenggarakan Konferensi Womenwill di lima (5) kota besar di Indonesia untuk membimbing komunitas wirausaha wanita dan mendorong mereka untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman
untuk membantu mereka berkembang dengan memanfaatkan teknologi.
Program ini resmi diluncurkan di Jakarta pada 17 Mei 2017 yang lalu disusul dengan konferensi Womenwill di empat (4) kota besar lainnya (Bandung, Surabaya, Semarang, serta Bali) pada bulan Mei hingga Agustus 2017.
Pada bulan September, Womenwill melanjutkan konferensi ke kota ke-enam (6) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Konferensi Womenwill tak dikenai biaya dan para peserta mendapatkan berbagai manfaat seperti:
1. Mendapat inspirasi dari sesi sharing oleh pengusaha wanita yang telah berhasil membuktikan dirinya di dunia bisnis
2. Mendapat edukasi dan solusi praktis tentang cara menggunakan teknologi untuk memajukan
usaha secara mudah dan efisien
3. Memperoleh akses untuk bergabung dalam komunitas UMKM wanita yang memiliki pengalaman dan passion dalam teknologi melalui komunitas GBG (Google Business Group).
Semenjak peluncurannya pada bulan Mei lalu, konferensi Womenwill telah berhasil menginspirasi 7.000 wanita di lima (5) kota besar di Indonesia.
Tantangan utama bagi seorang pengusaha wanita ialah bagaimana menyeimbangkan antara urusan
bisnis dan keluarga serta bagaimana cara mengelola persepsi negatif bila tidak memprioritaskan keluarga mereka.
Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami disela konferensi bilang, laporan International Finance Corporation tahun 2016 dengan judul “UKM yang dimiliki Wanita di Indonesia,” 51% bisnis mikro dan kecil di Indonesia dimiliki oleh wanita, namun hanya 34% bisnis ukuran menengah yang dimiliki oleh kaum wanita.
Selain itu, 47% pengusaha wanita Indonesia jarang memanfaatkan teknologi, seperti komputer, dalam mengembangkan bisnis mereka.
"Padahal, beberapa studi menyatakan bahwa bisnis yang hadir secara online tumbuh 80% lebih cepat dari bisnis yang masih konvensional atau masih offline," katanya.
Program Womenwill mencoba untuk menumbuhkan komunitas pengusaha wanita dan mendorong
berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membantu mereka tumbuh dengan teknologi. (*)