Gunung Agung Status Awas, AirNav Buka Posko Crisis Center di Makassar
AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) membuka Posko Crisis Center
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) membuka Posko Crisis Center untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung di Bali.
Posko Crisis Center tersebut dipusatkan di Kantor MATSC yang berada di Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Novy Pantaryanto mengatakan Posko Crisis Center dibuat di Makassar sebagai pusat informasi dampak erupsi Gunung Agung terhadap penerbangan, mengingat wilayah udara di sekitar gunung tersebut menjadi tanggung jawab MATSC.
"Crisis Center ditujukan sebagai wadah informasi dan komunikasi dalam mengantisipasi dampak erupsi Gunung Agung terhadap lalu-lintas penerbangan. Dari Posko Crisis Center, kita akan mengatur pengalihan rute penerbangan, termasuk penyiapan bandara alternatif jika terjadi hal yang tak diinginkan (letusan Gunung Agung)" kata Novy, Senin (25/9/2017).
Ia mengatakan, posko Crisis Center AirNav akan menangani seluruh bandara yang berada di bawah kewenangan (AirNav Cabang Utama MATSC).
"Di bandara lain kita tetap melakukan operasi rutin, tapi tentunya tetap berada di bawah kendali kita," kata Novy.
Posko Crisis Center ini akan melibatkan seluruh pihak terkait, mlai dari pejabat terkait dan supervisor di AirNav Indonesia, BMKG, Otoritas Bandara dan perwakilan maskapai penerbangan.
Posko tersebut akan beroperasi 24 jam selama Gunung Agung menunjukan aktivitas.
"Sekarang posko masih dalam tahap monitoring. Nanti kalau udah ada tanda-tanda aktif atau erupsi, maka posko Crisis Center diaktifkan selama 24 jam," ucap Novy.
Hingga kini, aktivitas vulkanik Gunung Agung terus dipantau oleh PVMBG.
Pemantauan dilakukan selama 24 jam, setelah statusnya sudah ditingkatkan ke level IV atau awas.
PVMBG telah memberikan rekomendasi agar warga tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari puncak Gunung Agung atau pada elevasi 950 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan untuk lalu lintas penerbangan, baik domestik maupun internasional, masih berlangsung normal. (*)