Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Video Ini Ungkap Jika Anak Sakau Obat PCC, Polisi Ungkap Banyak Korban Karena Diberi Gratis

Dari beberapa pasien yang dirawat di beberapa rumah, ada di antaranya memiliki kesamaan ciri-ciri fisik berupa luka di bagian tubuhnya. Di rumah sakit

Editor: Mansur AM
muslimin/tribunjeneponto.com
Barang bukti 2.195 butir obat daftar G atau terlarang yang berhasil disita Satnarkoba Polres Jeneponto. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Polda Metro Jaya melalui akun Facebook TMC Polda Metro Jaya memberikan himbuan kepada orang tua untuk memberikan pengawasan kepada anak-anak mereka.

( Baca: Ibu Rumah Tangga Bandar, Kendari Darurat Narkoba. Di Makassar Ribuan Obat PCC Siap Edar Diamankan )

“Kepada orang tua agar melakukan pengawasan ekstra terhadap putra putrinya, sejak semalam sampai saat ini RSJ KDI kedatangan pasien anak dan remaja dengan gejala yang sama, tidak sadarkan diri dan berhalusinasi,” tulis TMC Polda Metro Jaya dalam Facebooknya, Kamis (14/9/2017).

“Informasi yang didapat dari pasien, mereka telah meminum obat yang disebut PCC dan obat tersebut mereka dapatkan secara gratis oleh oknum yang mereka tidak kenal. Maka dari itu untuk meminimalisir jatuhnya korban diharapkan kerjasama dari para orang tua untuk selalu melakukan pengawasan terhadap putra putrinya. Kemudian info dari BNN untuk jumlah korban sudah mencapai 42 orang dan satu meninggal umur 14 tahun anak kelas 6 SD,” tambah TMC Polda Metro Jaya. 

Informasi ini merujuk kepada jumlah korban yang sakau akibat obat PCC di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (13/9/2017) malam. PCC singkatan dari Paracetamol Caffeine Carirodal. Sejenis obat keras yang peredarannya berdasarkan resep dokter.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Murniati mengungkapkan bahwa kasus penyalahgunaan obat yang terjadi di Kendari masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hingga saat ini, pihak BNN Kendari mencatat sudah ada 50 orang yang dirawat di beberapa Rumah Sakit dalam kota Kendari, dan diperkirakan akan ada lagi korban yang mendatangi rumah sakit. Satu orang di antaranya yakni siswa sekolah dasar telah meninggal.

“Peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa atau KLB karena kejadian ini merupakan yang pertama kalinya di Kota Kendari,” ungkap Murniati di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari, Rabu (13/9/2017).

Dari beberapa pasien yang dirawat di beberapa rumah, ada di antaranya memiliki kesamaan ciri-ciri fisik berupa luka di bagian tubuhnya. Di rumah sakit Bhayangkara Kendari, lanjut Murni, ada tiga anak yang tidak sadarkan diri dan penuh luka di tubuhnya.

"Mirip-mirip flakka yang mereka konsumsi, di-mixed barang baru. Sudah disebarkan dan ini barang baru dua hari masuk dan mereka racik sendiri, bukan pabrik yang resmi, abal-abal. Informasi yang kami dapat anak SMP 17m cairan itu dicampur dalam minum ale-ale, sampai sekarang masih mabuk," ucapnya.

Untuk anak SD kelas 6 yang meninggal itu diberikan sama tantenya. Sementara saat ini, tante dari anak tersebut masih Sakau.

Sebelumnya, puluhan orang termasuk di antaranya remaja dan pelajar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (13/9/2017) dilarikan ke beberapa rumah sakit di wilayah itu, lantaran mengalami gangguan mental usai mengonsumsi obat- obatan yang belum diketahui jenisnya.

Seorang korban yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) dilaporkan meninggal. Sebanyak 13 orang dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari dan dirawat di Unit Gawat Darurat.

Sebelumnya, 50 pelajar dan pegawai menjadi korban akibat mengkonsumsi obat berbahaya yakni PCC. Seorang ibu rumah tangga (IRT) dengan inisial ST (39) yang diduga menjadi pengedar ditangkap polisi sekitar pukul 02.00 WITA, Kamis (14/9/2017) dini hari di kediamannya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kapolsek Mandonga AKP Haris Akhmat Basuki mengatakan polisi menangkap berdasarkan pengembangan dan informasi. Polisi langsung mendata begitu korban berjatuhan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved