BEM PUT Unismuh Seminar Pendidikan di Bantaeng, Ini yang Dibahas
Kegiatan tersebut diikuti para guru dari SMAN 2 Bantaeng, yang menghadirkan dosen dari Unismuh Makassar
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG- Badan Eksekutif Mahasantri (BEM) Pendidikan Ulama Tarjih (PUT) Unismuh Makassar, menggelar Seminar Pendidikan dengan tema: Integrasi Pendidikan Agama dan Pengaruh terhadap Pengembangan Anak Didik di kantor Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantaeng, Sabtu (2/9/2017).
Kegiatan tersebut diikuti para guru dari SMAN 2 Bantaeng, yang menghadirkan dosen dari Unismuh Makassar, yaitu Dr H Abbas Baco Lc, Dr Azis Muslimin MPd dan Hurriah Ali Hasan ME PhD, serta sekretaris Prodi PUT Unismuh Makassar, Drs Husni Yunus MPd.
Dalam kesempatan itu, Aziz Muslimin mengingatkan bahwa orangtua harus memberikan teladan yang baik, sebagai awal pembentukan karakter anak.
"Karena awal pembentukan karakter akan menentukan hasil akhir dari nilai anak di masa depan," kata Azis Muslimin.
Sementara itu, Hurriah mengangkat Peran Media Massa dalam integrasi pendidikan.
Dikatakan bahwa perkembangan teknologi memberi dampak yang sangat besar terhadap perkembangan komunikasi, yang dapat mengubah sistem pendidikan.
Karena itu, guru sebagai sumber ilmu di sekolah harus bisa menyaring informasi-informasi yang ada dan hanya meneruskan ilmu yang bermanfaat kepada generasi muda.
Abbas Baco dalam kesempatan seminar itu mengajak peserta seminar merenungi kehidupan melalui video gambaran hidup anak miskin.
Menurut Abbas, perubahan peradaban dipengaruhi oleh para pendidik. Para pendidik menentukan arah dan tujuan pendidikan bagi generasi muda.
Untuk itu diperlukan integrasi nilai-nilai ilmu dan agama secara seimbang, baik masalah akidah, akhlak dan muamalah.
Tujuan pendidikan agama, jelas Abbas, yaitu untuk menjaga fitrah agama.
Pesan moral yang disampaikan dalam video kehidupan adalah fitrah kasih sayang yang dimiliki seorang anak miskin kepada adiknya.
Fitrah ini, kata Abbas, yang harus selalu dijaga oleh para pendidik untuk menjadi patokan dalam membentuk karakter anak didik. (*)