Ikut Raimuna di Cibubur, Rombongan Pramuka Jeneponto Terancam Tak Bisa Pulang
Hal itu diutarakan Ketua Umpi (rombongan) Kwarcab Jeneponto Nurhayati Amira, yang saat ini berada di Bumi Perkemahan Cibubur.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - 33 orang rombongan pramuka Kwarcab Jeneponto mengikuti raimuna nasional di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, menggunakan dana pribadi.
Rombongan terdiri 24 peserta inti, empat cadangan dan lima pembina dewasa.
Hal itu diutarakan Ketua Umpi (rombongan) Kwarcab Jeneponto Nurhayati Amira, yang saat ini berada di Bumi Perkemahan Cibubur.
"Kami berangkat kemarin tanggal sembilan tiba disini tangga 11, dengan menggunakan kapal laut, itu semuanya pakai dana patungan dari teman-teman rombongan," kata Mira sapaannya dikonfirmasi TribunJeneponto.com, via telepon selularnya, Sabtu (19/08/2017) siang.
Penyebabnya, menurut Mira, dana hibah yang dijanjikan Pemkab Jeneponto tidak kunjung dicairkan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKAD) Jeneponto.
"Dari bulan lima (Mei) kita masukkan proposal di PPKAD dan dijanji sebelum berangkat akan dicairkan, tapi sampai sekarang belum juga dicairkan," ujar Mira.
Total dana yang dicantumkan dalam permohonan mereka ke Pemkab Jeneponto sebanyak Rp 161 juta.
Melihat jadwal perkemahan yang kian dekat, Mira pun bersama rombongannya berembuk dan menyepakati untuk patungan.
"Harga tiket kapal yang ditetapkan Kwarda itu 500 ribu per kepala, tapi tidak semua tema-teman punya dana jadi ada yang patungan 200 ribu ada yang tiga ratus ribu, tapi semua berhasil berangkat," ucap Mira.
Untuk biaya hidup mereka selama sepekan, itu ditanggung ileh pihak penyelenggara perkemahan.
"Kalau makanan teman-teman disini aman karena kan ditanggung sama paintia, masalahnya ini sisa biaya kami pulang nantinya," tutur Mira.
Rencananya, 23 Agusutus pekan depan, rombongan pramuka sudah dijadwalkan untuk meninggalkan Bumi Perkemahan Ciburu dan kembali ke Jeneponto.
