Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hebat, Difabel di Enrekang Bertahan Hidup dengan Keterampilan Ini, Cukup untuk Makan Sehari

Di situ, dia tinggal sendiri tanpa ada yang menemani, sebab orangtuanya telah meninggal dan empat saudaranya juga telah berkeluarga.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
muh asiz albar/tribunenrekang.com
Penyandang difabilitas Syawaluddin atau yang kerap disapa Cengga (49) di rumah kontrakannya, Dusun Pekajo, Desa Mekkala, Kecamatan Curio, Enrekang. 

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com Muh Azis Albar

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan berjuang dalam menjalani hidup.

Asalkan giat dan punya tekad yang kuat maka tak ada yang tak mungkin untuk dilakukan.

Seperti halnya yang dilakukan seorang penyandang difabilitas warga Dusun Pekajo, Desa Mekkala, Kecamatan Curio, Enrekang, Syawaluddin atau yang kerap disapa Cengga (49).

Meski, kedua kakinya tak berfungsi karena penyakit folio yang dideritanya, namun, keterbatasan fisiknya itu tak membuat dirinya menyerah untuk menjalani kehidupan.

Ia tetap berusaha bertahan hidup dengan bermodal keterampilan service Televisi (TV) yang dimilikinya.

Baca: Berhasil Jalankan Tugas, Dispopar Enrekang Ajak Paskibra Enrekang Liburan, Disini Tempatnya

Kemampuan itu, diperolehnya ketika dirinya masuk di Asrama Cacat Makassar tahun 1983 silam sata usianya memasuki 20 tahun.

Selama beberapa tahun berada di asrama, dirinya mendapatkan pendidikan dan berbagai keterampilan.

Dari modal keterampilan itu, dia akhirnya membuka usaha service TV di depan Pasar Sudu, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang.

Ia menyewa sebuah lapak kecil berukuran 4 x 6 di kolong rumah milik salah seorang warga dengan biaya sewa Rp 3 juta per tahun.

Di situ, dia tinggal sendiri tanpa ada yang menemani, sebab orangtuanya telah meninggal dan empat saudaranya juga telah berkeluarga.

Baca: Tak Kibarkan Bendera Saat HUT Kemerdekaan Indonesia, Ini Alasan PKS Enrekang

Meski hidup sendiri dengan kondisi fisik yang terbatas, Ia tetap berjuang hidup dari rumah ke rumah mencari orang yang membutuhkan jasanya.

Ia mengandalkan, kedua tanganya untuk berjalan dan menggunakan sebuah sepeda motor empat roda untuk menjemput TV yang akan diservice.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved