18.082 Hektare Lahan di Jeneponto Ditumbuhi Jagung, Segini Harganya
Peningkatan itu dipengaruhi oleh iklim Jeneponto yang dianggap cocok dengan tanaman khususnya jagung kuning.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mahyuddin
lihat foto
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Tahun ini produksi jagung Jeneponto meningkat 34,466 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Jeneponto, Ahmad, saat memberi sambutan di acara panen raya komoditi jagung hibrida di Dusun Palippiri, Desa Kalumpang Loe, Kecamatan Arungkeke, Sabtu (12/08/2017).
"Tahun 2016 luas tanam jagung sekitar 52.170 hektare, meningkat 34,66 persen tahun 2017 ini, menjadi 18.082 hektare," kata Ahmad.
Menurut Ahmad, peningkatan itu dipengaruhi oleh iklim Jeneponto yang dianggap cocok dengan tanaman khususnya jagung kuning.
"Iklim yang sangat mendukung, ketersediaan sarana produksi baik alsintan maupun benih yang tentunya tidak terlepas dari bantuan Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Holtikultura Sulsel," ujarnya.
Baca: Enam Murid SD 48 Bontosunggu Jeneponto Dianiaya, Pelakunya Misterius
Selain itu, menurut Ahmad, standar harga jual jagung yang telah ditetapkan pemerintah, juga menjadi faktor tingginya minat petani menanam jagung.
"Animo petani sangat tinggi untuk melakukan budidaya jagung dikarenakan harga jual di tingkat petani stabil di angka Rp 3 ribu sampai Rp 3,3 ribu, kering panen Rp 3.400 hingga Rp 3.600 per kilogram untuk jagung kerkil kering," tuturnya.
Luas tanam di Jeneponto terbagi atas terbagi dua musim tanam yaitu musim tanam rendengan 41,799 hektare dan musim tanam seluas 28.473 hektare.
Turut hadir dalam acara panen raya itu, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dan perwakilan menteri pertania dan dinas Ketahanan Pangan dan Holtikuktura Pemprov Sulsel.(*)
