Menteri Pendidikan Batal ke Jeneponto, Pejabat Ini yang Wakili
Atas penggunaan nama itu, menurut Andul Kahar harus menjadi motivasi agar perempuan Jeneponto tidak lagi dikatakan
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr Muhajir Effendy batal ke Jeneponto.
Muhajir yang dijadwalkan membuka Sarasehan Pencanangan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) Jeneponto di Stadion Turatea, Jl Stadion, Kecamatan Binamu, Kamis (10/08/2017) siang, terlihat diwakili oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen PAUD dan DIKMAS, Abdul Kahar.
"Pertama-tama saya menyampaikan permohonan maaf dari pak menteri pendidikan dan kebudayaan (Muhajir Effendy) dimana pada hari ini beliau menyerahkan KIP di provinsi yang ada di Jawa," kata Abdul Kahar.
Dalam acara itu, Abdul kahar menyindir penggunaan kata Marjinal pada Pencanangan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) Jeneponto.
"Ini (marjinal) adalah sebuah nama kalau menurut pribadi saya sangat diskriminatif," ujar Abdul Kahar.
Atas penggunaan nama itu, menurut Andul Kahar harus menjadi motivasi agar perempuan Jeneponto tidak lagi dikatakan "Marjinal".
"Tetapi kita mengambil jiwanya bahwa predikat ini jangan berlama-lama melekat pada diri kita," tuturnya.
Kehadiran Abdul Kahar di lokasi sarasehan itu didampingi langsung oleh Bunda PAUD Jeneponto Haja Hamsyiah Iksan dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto Nur Alam Basyir.
Dalam acara sarasehan itu dipamerkan sejumlah bentuk priloduk kerajinan tangan kelompok perempuan Jeneponto.