Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Benar-benar Menggugah! Zubaidah: Kalau Suami Saya Mencuri, Apa Pantas Dibakar Hidup-hidup?

Kini, delapan hari berselang setelah suaminya dibakar hidup-hidup oleh massa, Zubaidah sudah memaafkan pelakunya. Namun pelaku harus diproses secara h

Editor: Mansur AM
WARTA KOTA/FITRIYANDI AL FAJRI
Proses autopsi jenazah Muhammad Al Zahra alias Joya (30) yang tewas dibakar massa, di Kampung Harapan Baru RT 03/03, Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/8/2017). 

TRIBUN-TIMUR.COM - "Kalau suami saya mencuri, apa pantas dibakar hidup-hidup".

Ini adalah pernyataan Siti Zubaidah (25 tahun) yang menggugah banyak orang.

Kini, delapan hari berselang setelah suaminya dibakar hidup-hidup oleh massa, Zubaidah sudah memaafkan pelakunya. Namun pelaku harus diproses secara hukum.

Andi, ayah Siti Zubaidah, suami Muhammad Aljahra, mengatakan anaknya sudah memaafkan pelaku yang membakar suaminya hidup-hidup.
Meski kata dia, tidak mudah bagi Siti Zubaidah untuk menghidupi dirinya sendiri, dengan satu anak laki-laki berusia empat tahun dan jabang bayi yang ada di kandungannya saat ini.

"Dia bilang sama saya saat polisi bilang sudah tertangkap pelakunya. Dia sudah memaafkan perbuatan pelaku dan orang lainnya yang ikut membakar, kalau masih ada," kata Andi.

Sudah tidak ada lagi tangis dari air mata Siti, saat malam hari ketika dia beristirahat ditemani oleh anaknya. Keluarga, kata Andi, memberikan keleluasaan bagi Siti untuk terus mengisi kesibukan agar tidak perlu lagi mengingat mendiang suaminya.

Baca: Baru Diungkap, Ternyata Keluarga Maia Estianty Dekat dengan Soekarno

Baca: Wah, Jadi Direktur AirAsia, Foto Seksi Raline Shah Ini Dibahas Netizen

"Kami dari keluarga terus menghibur dan kasih keleluasaan kalau memang ada kesibukan. Tidak apa-apa lah yang penting bagus buat Siti dan anak di dalam perutnya," ucapnya.

Sementara ini, biaya keluarga hidup Siti dan anaknya, masih akan ditanggung dari tabungan yang dimiliki dan bantuan dari tetangga. Untuk biaya sekolah anak Siti yang sudah berumur empat tahun dan biaya persalinan, sudah ada pihak yang siap membantu.

Ekspose Kasus Pembakaran Hidup-hidup

Sempat tersiar kabar simpang siur jika Muhammad Aljahra (30) yang tewas dihakimi dan dibakar massa adalah korban salah sasaran.

Alasannya saat itu amplifier yang dibawa MA di Musala Al Hidayah, Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017) lalu hendak diperbaiki.

Bahkan, sempat beredar kabar jika amplifier tersebut adalah miliknya selaku tukang reparasi peralatan sound system.

Namun, Rojali selaku marbot Musala Al Hidayah meyakini amplifier yang dibawa dan ditemukannya dari tas MA setelah dilakukan pengejaran adalah inventaris atau milik musala yang dijaganya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved