Buka Rapat Monitoring dan Evaluasi PAD, Ini Kata Wabup Enrekang
"Dulu APBD kita Rp 670 miliar dalam tempo tiga tahun bisa capai Rp1,2 triltun itu berarti bisa meningkat hampir 100 persen," ujar Amiruddin.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasrul
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Wakil Bupati Enrekang, HM Amiruddin membuka rapat monitoring dan evaluasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Enrekang, di Kantor Bupati Enrekang, Kamis (3/8/2017).
Acara yang digelar oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) itu dihadiri oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Enrekang.
Dalam kesempatan itu, HM Amiruddin, mengatakan perlu adanya langkah produktif tingkatkan PAD.
Baca: Gagal Raih Piala Adipura, Ini Pembelaan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Enrekang
Itu karena PAD adalah jantung dari seluruh aktivitas pemerintahan, karena tanpa PAD roda pemerintahan akan terhenti.
"Namun, akhir-akhir ini PAD ini dianggap tidak penting karena kita terlena dengan banyaknya dana transfer yang kita terima dari pusat," kata HM Amiruddin.
Sehingga, upaya untuk menampung dan menambah PAD seolah terabaikan dan berefek dengan jumlah PAD yang kecil.
Baca: Baru Menjabat, Ini yang Akan Dilakukan Kepala Kejari Enrekang
"Dulu APBD kita Rp 670 miliar dalam tempo tiga tahun bisa capai Rp1,2 triltun itu berarti bisa meningkat hampir 100 persen," ujar ketua Nasdem Enrekang ini.
Ia menambahkan, setiap program perlu ada keseimbangan target antara PAD dan biaya operasionalnya.
Agar PAD yang diperoleh tidak lebih kecil dari biaya operasional yang dikeluarkan untuk membiayai program tersebut.(*)
