Pernikahan Gadis 14 Tahun di Bulukumba
Terungkap, Segini Uang Panai Awal untuk Awalia, Potong 2 Kuda, 1 Kerbau
Sempat menghebohkan publik Bulukumba lantaran pasangan ini menikah di usia 14 tahun.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Pernikahan sepasang remaja belasan tahun, Awal Rahman dan Awalia Mar’a di Borong Rappoa, Kecamatan Kindang, sempat menghebohkan publik Bulukumba.
Lantaran keduanya berada pada usia di bawah umur yakni masing-masing 14 tahun.
Baca: Menikah di Usia Dini, Awal dan Awalia Mengaku Suka Sama Suka

Terungkap uang maharnya sebasar Rp 30 juta lebih. Oleh pihak keluarga Awal Rahman memotong dua ekor kuda, satu ekor kerbau dan sebanyak 400 liter beras untuk Awalia Ma'ra.
Baca: Kemenag Bulukumba: Pernikahan Awal dan Awalia Tak Terdaftar di KUA
Kepala Lingkungan Benteng Senggala, Kelurahan Borong Rappoa, Kecamatan Kidang, Mirda menuturkan bahwa pihak orang tua kedua belah pihak memilih menikahkan anaknya karena sudah suka sama suka.
"Kedua pihak orang tua Awal dan Awalia sudah sepakat karena memang suka-sama suka sehingga memilih untuk menikahkannya, uang panaiknya Rp 30 juta," kata Mirda kepada TribunBulukumba.com, Sabtu (15/7/2017).
Baca: Aaa? Gadis 14 Tahun Dinikahkan dengan Pria Seusianya
Dia juga mengungkapkan bahwa selain karena suka-sama suka, urusan bisnis ada alasan lain pihak orang tua masing-masing (maaf tidak dapat dipublikasikan) sehingga mereka segera menikahkannya meski keduanya masih berusia muda.
Pada acara puncak pesta pernikahan untuk mempelai Awal Rahman memotong dua ekor kuda dan satu ekor sapi dengan uang panaik Rp 30 juta dan beras sebanyak 400 liter. Pesta di rumah Awal tampil sederhana seperti pesta pada umumnya warga lainnya di kampung tersebut. Oleh pihak keluarga Awal tetap memanggil kerabatnya yang jauh maupun yang dekat, kata Mirda. Sedang keduanya adalah sama-sama lulusan salah satu sekolah di Bantaeng.
Terungkap juga kisah cinta mereka sejak dua tahun terakhir ini. Keduanya sama - sama siswa salah satu sekolah swasta di Erang-erang, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng. (*)