Kesehatan Wanita Enrekang Lahirkan Bayi Ajaib Memprihatinkan, Keluarga Tetap Menolak Diobati
Pasalnya, saat ia mengunjungi Utje, Senin kemarin, kondisinya pucat dan memiliki Hemoglobin (HB) yang sangat rendah setelah melahirkan.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Enrekang, Marwan Ahmad Ganoko, mengaku prihatin melihat kondisi Utje Ramadani (19), warga Dusun Penja, Desa Karuen yang melahirkan bayi yang diklaim 'ajaib' oleh keluarganya.
Pasalnya, saat ia mengunjungi Utje, Senin kemarin, kondisinya pucat dan memiliki Hemoglobin (HB) yang sangat rendah setelah melahirkan.
"Saya prihatin melihatnya, kondisinya lemah dan pucat, HB atau sel darah merahnya sangat rendah," kata Marwan Ganoko kepada TribunEnrekang.com, Selasa (4/7/2017).
Menurutnya, kondisi tubuh Utje saat ini sangat lemah karena hanya memiliki HB tujuh.
Padahal normalnya, untuk wanita harusnya memiliki HB minimal 12.
Meski memiliki HB yang terus menurun, pihak keluarganya tidak memperkenankan Utje untuk diberikan pertolongan medis.
Alasannya, pihak keluarga masih meyakini ibu dan bayinya berbeda dengan manusia biasa lainnya dan belum ada petunjuk (amanah/wangsid) untuk diberikan pengobatan.
"Saya khawatir jika HB nya terus menurun dan dibiarkan maka dapat mengakibatkan kematian," ujar Marwan Ganoko.
Meski begitu, pihaknya tetap berusaha membujuk keluarga dan Utje agar mau diberikan perawatan medis agar tubuhnya bisa kembali normal.
Baca: Beredar Kabar Gadis Enrekang Hamil 3 Jam Lalu Melahirkan, Bayinya Langsung Bisa Bicara