Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gowa Akui Masih Sulit Terapkan Sekolah Lima Hari

Karena sebagian sekolah di Gowa akan mengalami kesulitan terutama sekolah yang ruang kelasnya tidak cukup

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ilustrasi pelajar 

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Kebijakan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menjadikan waktu sekolah hanya lima hari, masih dinilai sulit dilakukan Kabupaten Gowa.

Kepala Dinas Pendidikan Gowa, Dr Salam mengakui  jika kebijakan tersebut diterapkan maka sebagian sekolah di Gowa akan mengalami kesulitan.

“terutama bagi sekolah yang memiliki  jadwal masuk siang. Makanya kami masih kaji kebijakan itu, karena sebagian sekolah di Gowa akan mengalami kesulitan terutama  sekolah yang ruang kelasnya tidak cukup ," katanya Selasa (13/6/2017).

Kebijakan pusat yang baru akan diterapkan di tahun ajaran baru itu juga menambah waktu pelajaran menjadi delapan jam.

Dari waktu bubar sekolah pukul 14.00 kini menjadi pukul 16.00 wita.

Sementara itu Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Gowa, Mappaujung yang dmintai tanggapannya juga kurang setuju.

“Mendikbud harusnya mempertimbangkan dengan matang dampaknya dengan kebijakan ini. Utamanya jadwal belajar,” ujarnya.

Apalagi katanya, di daerah dataran tinggi, yang sekolahnya jauh.

“Disekolah belajar seharian dari pagi sampai sore, pulang sekolah juga harus menguras tenaga, jadi sampai dirumah capek. Satu dua hari mungkin nggak masalah, tapi kalau setiap hari akan ada kejenuhan dan anak-anak akan malas sekolah,” tambahnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved