Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ih, Daging Katak Raksasa di Enrekang Kerap Disantap Warga

Daging katak tersebut mirip tekstur jamur dan rasanya nikmat, menurut yang pernah mencicipinya.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
zoom-inlihat foto Ih, Daging Katak Raksasa di Enrekang Kerap Disantap Warga
muh asiz albar/tribunenrekang.com
Penemuan katak raksasa atau dalam bahasa lokal disebut 'Todan' ternyata bukanlah hal baru bagi warga di Dusun Gura, Desa Buntu Mondong, Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang.

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

TRIBUNENREKANG.COM, BUNTU BATU - Penemuan katak raksasa atau dalam bahasa lokal disebut 'Todan' ternyata bukanlah hal baru bagi warga di Dusun Gura, Desa Buntu Mondong, Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang.

Pasalnya, warga di sekitar desa tersebut sudah kerap kali menangkap todan dengan ukuran yang bahkan lebih besar.

"Sejak dari dulu sudah sering kita tangkap Todan ukuran segitu, jadi bukan hal yang baru bagi kami," kata seorang warga, Salam kepada TribunEnrekang.com, Selasa (2/5/2017).

Menurutnya, warga setempat kerap menyantap daging katak tersebut.

"Biasanya daging katak tersebut digoreng ataupun dibakar dan disajikan dengan ballo (minuman tradisional)," ujar Salam.

Baca: Warga Buntu Mondong Enrekang Tangkap 9 Ekor Katak Raksasa, Ada yang Beratnya Hingga 1,5 Kg

Dia menyebutkan, daging katak tersebut mirip tekstur jamur dan rasanya nikmat.

Katak tersebut merupakan endemic pegunungan Latimojong dan hanya bisa ditemukan di dua tempat yaitu Afrika dan Enrekang.

Karena kondisi alam di daerah tersebut masih alami dan memiliki suhu yang cocok dengan habitat katak tersebut.

Untuk bertahan hidup, katak raksasa itu memakan hewan lainnya, antara lain jangkrik, kepiting dan tikus.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved