Warga Buntu Mondong Enrekang Tangkap 9 Ekor Katak Raksasa, Ada yang Beratnya Hingga 1,5 Kg
Katak tersebut ditangkap warga di kebun salak yang terletak di pinggiran Sungai Dantewwa.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, BUNTU BATU - Warga Dusun Gura, Desa Buntu Mondong, Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang, menangkap sembilan ekor katak raksasa.
Katak tersebut ditangkap warga di kebun salak yang terletak di pinggiran Sungai Dantewwa.
Katak raksasa tersebut dalam bahasa lokal disebut warga sebagai 'Todan'.
Menurut warga, Darussalam, katak tersebut habitatnya memang ada di sepanjang Sungai Dantewwa.
Sungai Dantewwa memiliki panjang sekitar 10 Km serta melintasi tiga desa yaitu, Desa Buntu Mondong, Desa Banca dan Desa Lunjen, Kecamatan Buntu Batu.
"Kita tangkap sembilan ekor, dua ekor yang paling besar beratnya 1,5 Kg panjang 50 Cm dan sisanya ukurannya sedang," kata Darussalam kepada TribunEnrekang.com, Selasa (2/5/2017).
Dia menjelaskan, katak raksasa tersebut sudah ada sejak dulu dan warga setempat sudah terbiasa dengan katak ukuran tersebut.
Baca: 72 Tahun Indonesia Merdeka, 20 Km dari PLTA Bakaru, Dusun di Enrekang Ini Masih Gulita
Bahkan, jumlah katak tersebut masih ribuan dan melimpah di daerah tersebut.
"Karena katak ini memang endemic di pegunungan Latimojong, kadang warga sini bisa tangkap sampai 50 ekor," ujar Alumni Jurusan Psikologi Pendidikan dan Konseling UNM ini.
Pria yang berprofesi sebagai pendamping PKH dinas sosial itu menambahkan, katak tersebut hanya bisa ditangkap saat malam hari karena di siang hari katak-katak tersebut bersembunyi.(*)