Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bulog Salurkan Beras Raskin Rusak Bau Berkutu untuk Bontoala Jeneponto

Ada 88 karung Rasta yang dibagi Bulog Jeneponto dan sekarang ini masih di rumah Muliati. Rastra akan disalurkan untuk 160 kepala keluarga.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ilham Mangenre
Bulog Salurkan Beras Raskin Rusak Bau Berkutu untuk Bontoala Jeneponto - beraskin_20170426_123249.jpg
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Beras sejahtera atau Rastra (dulu namanya Raskin) yang didistribuksikan Bulog di Lingkungan Bontoala, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, Jeneponto, Rabu (26/4/2017).
Bulog Salurkan Beras Raskin Rusak Bau Berkutu untuk Bontoala Jeneponto - raskin-rusak-4577_20170426_123318.jpg
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Beras sejahtera atau Rastra (dulu namanya Raskin) yang didistribuksikan Bulog di Lingkungan Bontoala, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, Jeneponto, Rabu (26/4/2017).
Bulog Salurkan Beras Raskin Rusak Bau Berkutu untuk Bontoala Jeneponto - raskin-raskin_20170426_123330.jpg
muslimin emba/tribunjeneponto.com
Lurah Togo-togo Jeneponto, Jabbar.
TRIBUNJENEPONTO.COM, BATANG- Beras sejahtera atau Rastra (dulu namanya Raskin) dikeluhkan warga Lingkungan Bontoala, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, Jeneponto.
Rastra yang disalurkan di daerah ini tidak kurang layak dikonsumsi.
Tersebab kondisi beras merek Bulog itu sudah berkutu, warna agak kekuningan, bau tidak sedap lagi.
"Kita belum berani bagi ke warga karena kondisinya yang bau, berkutu dan beberapa sudah hancur seperti tepung bahkan berwarna kuning," kata Muliati kepada Tribunjeneponto.com, Rabu (26/4/2017).
Muliati adalah istri kepala Lingkungan Bontoala.
Rumahnya sebagai tempat pendistribusian rastra.
 
 
Muliati menduga beras tersebut sudah daluarsa akibat kelamaan ditampung di gudang Bulog.
 
Ada 88 karung Rasta yang dibagi Bulog Jeneponto dan sekarang ini masih di rumah Muliati.
Rastra akan disalurkan untuk 160 kepala keluarga di lingkungan Bontoala.
 
Dikonfirmasi, Lurah Togo-togo Jabbar membenarkan kondisi rastra itu.
"Iya memang agak rusak dan hancur seperti tepung dan kami memang belum bagi karena takutnya dikeluhkan warga," kata Jabbar.
Dia mengaku tetap akan menyalurkan rastra walau kondisi tak laik.
Namun, kata Jabbar, bila warga menolak maka rastra akan dikembalikan.
 
"Kalau saya tergantung warga kalau menolak, kami akan kembalikan sesuai dengan permintaan bupati (Iksan Iskandar) kalau rusak kembalikan." (*)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved