Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sedih, Bayi Penderita Omfalokel Asal Jeneponto Meninggal di Pelukan Ayah

Saat baru saja datang, saat baru saja memangku Najwah, di situlah maut menjemput si buah hati. Ibunda Najwah, Rabasia, menangis perih.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ilham Mangenre
Sedih, Bayi Penderita Omfalokel Asal Jeneponto Meninggal di Pelukan Ayah - najwah_20170323_110031.jpg
handover
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, bayi penderita omfalokel atau usus keluar dari pusar, Najwah, meninggal dunia. Najwah menghembuskan napas dalam pelukan sang ayah, di ruang NICU, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Tamalanrea, Kota Makassar, Rabu (22/03/2017) pukul 20.35 Wita.
Sedih, Bayi Penderita Omfalokel Asal Jeneponto Meninggal di Pelukan Ayah - hmi-jeneponto_20170322_233956.jpg
muslimin/tribunjeneponto.com
Pengurus HMI Cabang Jeneponto menyantuni orang tua bayi usus terburai asal Kecamatan Tarowang, Jeneponto di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Rabu (22/03/2017) sore.
TRIBUNJENEPONTO.COM, TAROWANG- Innalillahi wainna ilaihi rajiun, bayi penderita omfalokel atau usus keluar dari pusar, Najwah, meninggal dunia.
Najwah menghembuskan napas dalam pelukan sang ayah, di ruang NICU, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Tamalanrea, Kota Makassar, Rabu (22/03/2017) pukul 20.35 Wita.
Putri Saharuddin itu baru berumur dua pekan.
Delapan hari dirawat intensif di Wahidin.
Sebelumnya, Najwah dirawat di RSUD Lanto Dg Pasewang, Kabupaten Jeneponto.
Saharuddin begitu terpukul atas kepergian bayinya itu.
Tukang becak sekaligus buruh bangunan di Kota Palopo itu, memang tidak sempat menyaksikan Najwah dilahirkan di kampung halaman, Jeneponto.
Himpitan ekonomi yang membuat Saharuddin baru pulang mencari nafkah. 
Ya, dia baru datang ketika detik-detik kritis di NICU Wahidin.
Saat baru saja datang, saat baru saja memangku Najwah, di situlah maut menjemput si buah hati.
Ibunda Najwah, Rabasia, menangis perih menyaksikan Najwah kaku di pangkuan sang suami.
"Jam setengah 9 tadi malam dia (Najwah) meninggal kasihan, bapaknya baru saja tiba," kata Diana, tante Najwah, kepada Tribunjeneponto.com, Kamis (23/3/2017).
"Tidak lama datangnya bapaknya meninggalmi juga kasihan di pelukannya, sempatji juga nacium keningnya," tutur Diana menambahkan.
Sebelum meninggal, menurut Diana, Najwah mengalami masa-masa kritis beberapa jam.
"Paginya dia sempat kritis sekitar dua jam, bahkan dibilang sudah meninggal tapi didapatji lagi (masih bernyawa), nanti malamnya pas bapaknya belum lama datang, dia sudah pergi," cerita Diana terisak.
Kini, jenazah Najwah disemayamkan di rumah duka, Kampung Tarowang, Kecamatan Tarowang, Jeneponto.
Aktivis Datang
Selama dirawat, berita nasib malang Najwah heboh.
Aktivis dan kalangan penderma pun terpanggil membantu keluarga kurang mampu itu.
Salah satunya, pengurus HMI Cabang Jeneponto.
HMI Jeneponto datang membesuk Najwah ke RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Rabu (22/03/2017) sore.
Mereka menyerahkan bantuan uang tunai hasil penggalangan dana di jalan.
"Kita datang memberikan santunan sesuai hasil donasi yang kita kumpulkan selama dua hari baik di jalan maupun melalui rekening, yaitu sebesar Rp 2 juta," kata Ketua HMI Jeneponto Ahamadi kepada TribunJeneponto.com via BBM.
Rabasia yang menerima santunan itu berterima kasih dan merasa terharu atas kepedulian HMI.
Rencananya, Kamis (22/03/2017) besok, Najwah yang divonis dokter menderita omfalokel atau usus yang keluar melalui pusar itu akan dioperasi besok.
"Kondisi terakhir sangat memprihatikan, karena menurut orang tuanya masih dibantu pernapasan, Insya Allah besok dioperasi karena bapaknya sementara di jalan menuju rumah sakit," ujar Ahmadi.
Ahmadi pun berharap agar santunan itu dapat mengurangi beban Rabasia dan proses operasi Najwah dapat berjalan lancar.(*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved