Dirut RSUD Lanto Dg Pasewang Jamin Pengobatan Bayi Penderita Omfalokel Asal Tarowang
Dia dan suaminya adalah warga Tanggakang, Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, Jeneponto.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU- Bayi pasangan Saharuddin-Rabasia yang mengalami kelainan saat lahir bakal dioperasi dalam waktu dekat.
Dirut RSUD Lanto Dg Pasewang dr Iswan Sanabi mengatakan bayi usia lima hari itu harus dioperasi untuk merekonstruksi ususnya yang keluar pusar.
"Jadi namanya itu omfalokel, benar ususnya keluar lewat benjolan pada pusar tapi disertai dengan slaputnya dan itu harus direkonstruksi dengan cara operasi," kata Iswan kepada tribunjeneponto.com, Minggu (12/03/2017).
Bayi Rabasia, menurut Iswan, mengalami omfalokel ketika masih dalam kandungan.
Baca juga: Usus Bayi di Jeneponto Terburai Sejak Lahir, Rabasia Harap Uluran Tangan Dermawan
"Jadi itu bawaan sejak lahir, karena saat memasuk minggu kesebelas, biasanya memang kaluar tapi masuk Minggu 12 masuk lagi, tapi ini tidak terjadi," tutur Iswan.
Dia menjamin biaya pengobatan bayi malang tidak ditanggung keluarga pasien.
"Iya saya paham itu, kita akan bantu semaksimal mungkin untuk proses operasi dan pengobatannya ditambah dengan sejumlah dermawan yang telah membantu," ujar Iswan.
Namun, Iswan belum memastikan jadwal operasi bayi perempuan tersebut.
"Itu direncanakan sama dokter pendampingnya, karena selama ini bayi itu masih dalam inkubator dan didampingi satu dokter pendamping," kata Iswan.
Sekedar diketahui, Rabasia merupakan pasien bersalin yang kurang mampu.
Dia dan suaminya adalah warga Tanggakang, Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, Jeneponto.
Saharuddin berprofesi sebagai tukang becak dan kadang jadi buruh bangunan di Palopo.
Hingga saat ini Saharuddin belum melihat bayi malangnya lantaran tidak punya biaya untuk kembali ke Jeneponto.
"Natahumi (sudah tahu) bilang sudah lahir karena sudah ditelepon temannya, tapi mauki pulang nah belum cukup perongkosan sewa mobilnya kasihan," ujar Rabasia kepada tribunjeneponto.com.
Selain mengurusi rumah tangga, Rabasia nyambi jadi kuli cuci pakaian.
"Saya ibu rumah tanggah ja kasihan, sekali-kali jadi tukang cuci," katanya.
Ia berharap dermawan dan Pemkab Jeneponto turut membantu biaya operasi anak ketujuhnya itu. (*)