Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

30 Tahun Janda di Minasatene Pangkep Ini Gantungkan Hidup dari Jualan Putu Tongka

Sebelum subuh, Hadiana sudah terbangun menyiapkan segala keperluan membuat putu.

Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Mahyuddin
munjiyah/tribunpangkep.com
Hadiana (60) adalah janda yang menggantungkan hidup dari hasil jualan putu tongka di Kelurahan Minasatene, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Rabu (22/3/2017). 

TRIBUNPANGKEP.COM, MINASATENE - Hidup sendiri tanpa suami dan anak memanglah sulit.

Hal itulah yang dirasakan pembuat putu tongka di Kelurahan Minasatene, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulsel.

Hadiana (60) adalah janda yang menggantungkan hidup dari hasil jualan putu tongka.

Sebelum subuh, Hadiana sudah terbangun menyiapkan segala keperluan membuat putu.

Dia membuat 4 liter perhari dengan kisaran 50-100 biji.

Baca: Ulang Tahun, Bupati Pangkep Dapat Kado Lobster Raksasa dari Dinas Perikanan

Harga putunya Rp 1.000 per biji dan sangat digemari warga Kabupaten Pangkep karena rasanya yang khas.

"Apa yang saya pakai makan kalau tidak berjualan putu tongka? Saya menggantungkan hidup di sini," kata Hadiana menyeka air matanya menggunakan ujung daster yang agak kumal, Rabu (22/3/2017).

Rambutnya yang sebagian sudah memutih dibiarkan terikat.

Wajah keriputnya terlihat dengan kantung mata yang menghitam.

Jemari dan kukunya terlihat bersih namun sudah keriput.

"Begitu keras kehidupan ini, sejak ditinggal suami, cara inilah satu-satunya yang saya bisa lakukan," ujarnya.

Pernikahan Hadiana dan almarhum suaminya Abdul Azis tidak dikaruniai anak selama 30 tahun.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved